Senin 23 Jul 2018 08:52 WIB

KKHI Sediakan Makan Gratis Bagi Jamaah Haji Sakit

Makanan disiapkan sesuai kondisi pasien.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Ani Nursalikah
Perawat di KKHI Madinah tengah melayani jamaah yang mengalami trauma mata akibat terkena panas, Kamis (19/7)
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Perawat di KKHI Madinah tengah melayani jamaah yang mengalami trauma mata akibat terkena panas, Kamis (19/7)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah menjamin seluruh jamaah sakit akan mendapat makanan. Baik itu pasien rawat inap maupun pasien yang hanya mampir di Instansi Gawat Darurat (IGD).

Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusuf Singka mengatakan, jamaah haji sakit diberikan tiga kali sehari dengan dua kali snack (makanan ringan) selama dirawat. Pemberian makanan dan snack serta minuman kesehatan dilakukan selama operasional haji kurang lebih 76 hari.

Eka memastikan, seluruh pasien tidak dipungut biaya sepeser pun. "Semuanya berasal dari dana APBN Kemenkes," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (23/7) pagi.

Untuk memenuhi makanan pasien jamaah haji ini, tim gizi KKHI telah menyiapkan makanan sesuai dengan kondisi pasien. Selain menyiapkan makan, tim gizi juga menyuapi pasien apabila memang diperlukan.

Petugas Gizi KKHI Madinah Sri Rezeki menjelaskan, pasien jemaah haji yang masuk rata-rata tidak ada pendampingnya. "Maka untuk meningkatkan asupan, kami bantu. Kami turun tangan membantu menyuapi. Pasien sebenarnya mau makan, itu terbukti dengan mereka menghabiskan semua makanannya ketika disuapi," katanya.

Sri menambahkan, intervensi yang diberikan ini tujuannya agar jamaah haji segera pulih dan dapat segera kembali ke pondokan. Pada saat menyuapi pasien, petugas sekaligus melakukan edukasi.

Misalnya, pada pasien diabetes, sebenarnya semua makanan boleh dimakan, yang penting porsi tidak boleh lebih dan jam makan tidak boleh lewat. Sebab, apabila tidak diatur, pola makan berantakan akan menimbulkan kenaikan gula.

Sri mengimbau jamaah jangan makan asal kenyang. Jamaah perlu makanan dengan gizi seimbang karena setiap zat gizi punya fungsi masing-masing yang harus dipenuhi. Bila tidak, berisiko akan menyebabkan penurunan daya tahan tubuh.

Bagi jamaah, Sri juga mengingatkan perbanyak konsumsi makanan yang banyak kandungan serat dan airnya, seperti puding. Sementara itu, bagi jamaah haji yang membawa makanan dari Tanah Air perlu memperhatikan jenis makanan yang dibawa dan riwayat penyakitnya. Bagi penderita hipertensi harus membatasi konsumsi mi instan dan kecap yang tinggi natriumnya dan juga berpengawet.

"Sebaiknya mereka memilih bahan makanan yang alami. Namun bagi jamaah yang sehat, tidak masalah membawa bekal seperti ini," kata Sri.

Jamaah juga diingatkan tetap makan tiga kali sehari, banyak minum air putih dan konsumsi sayur. Pada katering yang disediakan untuk jamaah, tertera ada batasan waktu. Untuk makan siang batas akhir dikonsumsi adalah pukul 15.00 WAS, sementara untuk makan malam dibatasi sampai pukul 22.00 WAS. Jika sudah lewat waktu, sebaiknya jangan dikonsumsi, khawatir akan tumbuh bakteri

Selain bertugas dalam pelayanan makanan jamaah haji sakit, tim gizi KKHI Madinah uga memberikan pelayanan makanan bagi petugas kesehatan, baik petugas di KKHI, di bandara, dan petugas di sektor-sektor. "Petugas jangan sampai sakit. Gizinya juga harus diperhatikan," kata Sri.

Baca juga: Jamaah Sakit Mulai Dirawat di KKHI

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement