Senin 23 Jul 2018 11:34 WIB

Begini Proses Keberangkatan Jamaah ke Makkah

Jamaah gelombang pertama mulai diberangkatkan ke Makkah pada 26 Juli.

Jamaah haji memenuhi Masjid Quba, Madinah, Sabtu (21/7). Masjid yang terletak sekitar 10 kilometer dari Madjid Nabawi ini berdiri di lokasi tempat Rasulullah SAW membangun masjid pertama.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Jamaah haji memenuhi Masjid Quba, Madinah, Sabtu (21/7). Masjid yang terletak sekitar 10 kilometer dari Madjid Nabawi ini berdiri di lokasi tempat Rasulullah SAW membangun masjid pertama.

IHRAM.CO.ID, Oleh: Fitriyan Zamzami, Wartawan Republika di Madinah, Arab Saudi

MADINAH -- Jamaah haji Indonesia yang tiba di Madinah pada gelombang pertama akan mulai diberangkatkan ke Makkah pada 26 Juli. Berikut perincian rencana keberangkatannya.

Kepala Daker Madinah PPIH Arab Saudi, Muhammad Khanif menuturkan, sebelum keberangkatan jamaah ke Makkah akan dilakukan pengecekan dokumen perjalanan. “Nanti ketua kloter dan perangkat kloter akan menuju ke muasassah (pengelola haji Arab Saudi) untuk mengecek dokumen perjalanan mereka,” kata Khanif di Madinah, Ahad malam (22/7) waktu setempat.

Dengan pemeriksaan itu, akan dicocokkan jamaah tertentu semestinya berada di rombongan nomor berapa, bus nomor berapa, dan lokasi pemondokan. Sehingga, nanti ketika jamaah haji pada saatnya akan berangkat ke Makkah, dokumen paspor sudah sesuai dengan rombongan masing-masing dan sesuai dengan jumlah jamaah pada rombongan tersebut.

“Kalau ada jamaah yang terpaksa harus tinggal karena sakit, itu paspornya akan diambil sehingga tidak terbawa ke Makkah," kata Khanif

Untuk perjalanan ke Makkah, pemerintah Arab Saudi sudah menetapkan tak boleh dilakukan perjalanan malam hari dari Madinah ke Makkah. Hal itu guna mengecilkan potensi terjadinya hal-hal yang membahayakan penumpang, seperti kecelakaan akibat sopir mengantuk.

Dengan persyaratan itu, jamaah yang sudah menyelesaikan arbain pada shalat maghrib atau isya tetap harus menunggu sebelum berangkat ke Makkah. “Maka pemberangkatannya ke Makkah ke Madinah itu akan diberangkatkan pada pagi hari, setelah shalat subuh,” ujar Khanif.

Ia mengatakan, jumlah kendaraan untuk memindahkan jamaah akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kloter. Bus-bus itu akan menjemput jamaah di pemondokan masing-masing.

Menurut Khanif, dengan kapasitas rata-rata bus sebanyak 40 sampai 50 orang, satu kloter bisa menggunakan antara delapan sampai 10 bus. “Tergantung jumlah jamaah atau dari embarkasi masing-masing sesuai jumlah jamaah,” katanya.

Sekitar 50 ribu jamaah akan diberangkatkan secara bertahap hingga 8 Agustus. Kloter yang pertama tiba di Madinah dari Tanah Air akan diberangkatkan lebih dahulu ke Makkah. Dari Madinah, mereka akan menuju Bir Ali untuk melaksanakan ihram sebelum ke Makkah dan berumrah guna memenuhi rangkaian haji tamattu'.

Jamaah paling akhir per hari harus berangkat dari Bir Ali yang merupakan salah satu miqat itu setelah shalat ashar. Selama di Makkah, jamaah kemudian diinapkan di pemondokan dan bergabung dengan jamaah lainnya yang tiba melalui Bandara King Abdulaziz Jeddah. Seluruh jamaah haji Indonesia itu nantinya berangkat untuk melaksanakan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina pada 19-24 Agustus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement