Senin 23 Jul 2018 21:30 WIB

Petugas Haji akan Pegang Kunci Hotel Jamaah

Sebanyak 164 hotel di Makkah akan ditempati jamaah haji Indonesia.

Kadaker makkah Dr Endang Jumali
Foto: republika/Erdi Nasrul
Kadaker makkah Dr Endang Jumali

Laporan wartawan Republika, Erdy Nasrul dari Makkah, Arab Saudi

IHRAM.CO.ID,  MAKKAH -- Pengelola hotel harus menyerahkan kunci kamar jamaah kepada petugas haji. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempercepat jamaah masuk kedalam kamar dan beristirahat.

Kepala Daerah Kerja Makkah Dr Endang Jumali menjelaskan jamaah akan sepenuhnya ditangani Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), sehingga tidak ada kendala komunikasi. “Petugas nanti mengantarkan mereka ke kamar. Koper jamaah juga akan diantarkan menuju kamar,” kata Endang di Syisyah pada Senin (23/7).

Sebanyak 164 hotel di Makkah akan ditempati jamaah haji Indonesia. Semuanya tersebar di Syisyah, Raudhah, Mahbas Jin, Aziziah, Rei Bakhsy, Misfalah, dan Jarwal. Jamaah paling banyak menginap di wilayah Jarwal, yaitu sektor 11. Di sana ada 32.428 jamaah.

Baca: PPIH akan Tindak Hotel Pelanggar Kontrak

Sektor 7 Mahbas Jin menampung 20.531 jamaah. Di sana jamaah banyak menginap di Hotel Anwar Al Aseel. Sebanyak 3.484 orang bermalam di hotel tersebut.

Kebanyakan hotel-hotel tersebut tak dihuni di luar musim haji. Hanya beberapa di antaranya ditempati jamaah umrah, seperti di Jarwal, Rei Bakhsy, dan Mahbas Jin. Penginapan di sana lebih dekat dengan Masjidil Haram dibandingkan yang ada di wilayah lain.

Endang menegaskan hotel yang sudah dipesan PPIH diharamkan menampung jamaah selain Indonesia. “Beberapa tahun lalu pernah terjadi dengan alasan jamaah Indonesia belum datang. Sekarang tidak boleh. Kalau ada yang nekat, maka kami meminta pengelola mengeluarkan jamaah tersebut,” ujarnya.

Berdasarkan catatannya, lebih dari 40 persen hotel yang dipesan baru melayani jamaah haji Indonesia. Sisanya adalah pondok yang pada tahun lalu sudah dipesan.

Endang menjelaskan, pihaknya tidak lagi melanjutkan kontrak kerja dengan hotel-hotel yang dipesan pada tahun lalu karena penilaian di luar standard. Ada saja keluhan yang dirasakan jamaah dan petugas pada tahun lalu sehingga mengharuskan pihaknya untuk mengalihkan pemondokan ke tempat lain.

“Macam-macam permasalahan. Ada yang tidak memenuhi kesepakatan, pengelola susah dihubungi, respons lamban, mengabaikan permintaan kita, dan lainnya,” kata Endang.

Pada musim haji kali ini pun hotel-hotel yang ditempati Jamaah Indonesia akan dinilai. Jika bermasalah, maka siap-siap untuk tidak disewa lagi pada musim haji yang akan datang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement