Laporan wartawan Republika.co.id. Fitriyan Zamsami dari Jeddah, Aran Saudi.
IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Jamaah haji Indonesia yang berangkat dalam gelombang kedua akan mulai tiba di Jeddah pada 30 Juli nanti. Di bandara Jeddah nanti, jamaah akan menerima makan satu kali saat berada di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Jamaah gelombang dua akan menerima makanan pada kedatangan. Sementara jamaah gelombang satu akan menerima konsumsi di Bandara Jeddah saat pemulangan.
Konsumsi jamaah di Bandara KIA akan disediakan dua perusahaan katering, Fahad Esam Bobsait dan Al Musbah. Keduanya berada di dalam terminal haji Bandara KIA.
Saat dikunjungi Kadaker Bandara PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat dan Kepala Seksi Katering Daker Bandara Sukaidi, kedua dapur tersebut dinyatakan telah siap. "Peralatannya cukup modern. Ada enam penggorengan besar khusus melayani katering Indonesia," kata Arsyad saat berada di dapur katering Al Musbah, Senin (23/7) iang.
Arsyad memeriksa seluruh peralatan masak, bahan baku, tempat penyimpanan, dan tempat packing. Ia juga menanyakan kepada juru masak Al Musbah soal teknik pengolahan, pengemasan, dan distribusi menu juga menjadi pembahasan hangat antara Arsyad dengan pengelola katering. "Mereka menyediakan 12 juru masak asli Indonesia yang dibagi dalam dua shift," kata Arsyad.
Mengenai proses penggorengan ayam goreng, juga kata Arsyad, menggunakan minyak yang hanya akan dipakai maksimal lima kali.
Proses menggorengnya dalam sekali goreng mampu memasak untuk 300 porsi. Di dapur Al Musbah memang tampak alat-alat masak cukup canggih dan bersih. Tampak penggorengan modern dilengkapi timer 12 skala berjajar di meja. Salah satu juru masak juga selalu mengukur suhu minyak tetap optimum agar hasilnya bagus.
Setiap satu paket menu berisi nasi 400 gram, sayur, ayam goreng, apel, puding, dan air mineral dua botol masing-masing 330 mililiter. Menu juga dilengkapi dengan saus cabe, sendok, garpu, pisau plastik, tisu kering, dan tisu wangi.
Siang itu rombongan Daker Airport juga berkesempatan mencoba menu jamaah haji. Menurut Arsyad rasa dan tekstur masakan cocok dengan citarasa Indonesia.
Pengemasannya juga akan langsung dimasukkan ke tempat khusus untuk menjaga kebersihan dan suhu makanan. Setiap hari katering juga harus mengirimkan sampel ke Daker.
Dapur Al Musbah juga menyediakan mobil golf yang telah dimodifikasi. Di bagian belakang dibuat bak baja layaknya mobil pikap. Mobil ini mampu mengangkut menu untuk jamaah dua kloter sekali jalan.