Selasa 24 Jul 2018 09:53 WIB

Asosiasi Haji Inggris Ingatkan Jamaah Selalu Jaga Kesehatan

Banyak minum dapat menghindarkan jamaah dari serangan panas.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ani Nursalikah
Seorang jamaah haji minum air putih saat berjalan kaki menuju Arafah, melintasi kawasan Mahbas Jin di Makkah. (Republika/ Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Seorang jamaah haji minum air putih saat berjalan kaki menuju Arafah, melintasi kawasan Mahbas Jin di Makkah. (Republika/ Amin Madani)

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Asosiasi Haji Inggris memperingatkan calon jamaah haji (calhaj) asal negara tersebut atas risiko kesehatan akibat cuaca ekstrem di Arab Saudi. Asosiasi meminta setiap calhaj menjaga kesehatan selama beribadah.

Dilansir di Brimingham Mail pada Senin (23/7), Asosiasi Haji Inggris mengatakan ibadah haji tahun ini akan berlangsung selama lima hari, yakni mulai 19 hingga 24 Agustus. Namun, sebagian besar paket haji, berlangsung selama dua hingga tiga pekan.

Asosiasi nasional yang berbasis di Birmingham itu bertugas memastikan kesejahteraan dan kenyamanan jamaah haji di Tanah Suci. Karena itu, asosisasi tidak henti-hentinya memperingatkan risiko apabila jamaah tidak menjaga kesehatan.

Asosiasi Haji Inggris menyebut suhu cuaca di Makkah bisa mencapai 45 derajat Celsius selama Agustus 2018. Karena itu, jamaah haji harus melindungi diri dari panas dan heat stroke (serangan panas) yang dapat berakibat fatal bagi kondisi tubuh.

Asosiasi memperingatkan kelelahan yang disebabkan cuaca panas adalah salah satu faktor penyumbang bencana haji pada 2015 yang menewaskan 3.000-an jamaah haji. Saat itu, suhu Makkah mencapai 46 derajat Celsius yang menyebabkan jamaah haji mengalami dehidrasi dan pingsan.

photo

Kondisi serangan panas dapat berkembang dengan cepat. Hal itu dapat dilihat dari tanda-tanda kelelahan, lemah, pingsan atau pusing, penurunan tekanan darah, sakit kepala, kram otot, sakit, berkeringat, kehausan, denyut nadi cepat, jarang buang air kecil, dan warna urine lebih pekat.

Asosiasi meminta setiap jamaah melakukan tindakan pencegahan untuk melindungi diri dari serangan panas matahari. Salah satu caranya, menutupi kepala menggunakan payung.

Selain itu, panas kelelahan dan heat stroke juga dapat dihindari dengan banyak minum air, mandi, menyemprotkan air ke kulit atau pakaian, dan menjaga kelembaban kain di sekitar leher dan punggung. Asosiasi mengingatkan untuk meminimalisir efek kelelahan atau serangan panas, jamaah harus langsung mencari bantuan medis. Menunda meminta pertolongan hanya memperparah gejala serangan panas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement