Selasa 24 Jul 2018 11:37 WIB

Kadaker Makkah: Gerhana Bulan Dimanfaatkan untuk Shalat

Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda kebesaran Allah.

Fase gerhana bulan
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Fase gerhana bulan

IHRAM.CO.ID, Laporan wartawan Republika.co.id Erdy Nasrul dari Saudi

MAKKAH -- Kepala Daerah Kerja Makkah (Kadaker) Dr Endang Jumali menjelaskan momentum gerhana bulan total yang akan terjadi pada Jumat (27/7) dapat dimanfaatkan jamaah beribadah. Mereka dapat melangsungkan shalat gerhana bulan (khusuf).

“Silakan manfaatkan momentum itu untuk beribadah,” ujar Endang beberapa waktu lalu.

Dia juga mengimbau jamaah haji untuk tidak melakukan hal-hal di luar ketentuan ajaran Islam saat terjadi peristiwa alam itu. Mereka harus menaati dan mengikuti tradisi Arab Saudi yang memiliki kekhasan dalam menerapkan ajaran Islam.

Nabi SAW memberi tuntunan shalat gerhana untuk menepis anggapan gerhana terjadi karena seseorang meninggal dunia. Dari al-Mughirah Ibn Syu'bah Ra, ia berkata, Terjadi gerhana matahari pada hari meninggalnya Ibrahim.

photo
Tata cara shalat gerhana

Lalu, ada orang yang mengatakan gerhana itu karena meninggalnya Ibrahim. Maka, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda kebesaran Allah. Tidak akan terjadi gerhana karena mati atau hidupnya seseorang. Apabila kamu melihat hal itu, maka berdoalah kepada Allah dan kerjakan shalat sampai matahari itu terang (selesai gerhana).” (HR al-Bukhari).

Istilah gerhana dalam beberapa hadis disebut dengan kusuf atau khusuf. Majelis Tarjih Muhammadiyah menulis, kedua istilah ini dalam hadis dapat dipertukarkan penggunaannya. Hanya, dalam literatur fikih, kata kusuf digunakan untuk menyebut gerhana matahari dan khusuf untuk menyebut gerhana bulan.

Masyarakat Arab Saudi dan jamaah haji di Tanah Suci akan menyaksikan gerhana bulan total terpanjang selama 83 tahun. Gerhana itu diprediksi akan berlangsung selama 100 menit. Prediksi itu disampaikan anggota persatuan ilmuwan antariksa dan falak Dr Khalid as-Za’aq, kepada al-‘Arabiyah pada Sabtu (21/7). 

Dalam sebuah kesempatan, dia menyampaikan peristiwa langka itu akan berlangsung pada Jumat (27/7). “Ini adalah gerhana bulan terpanjang sejak 83 tahun,” katanya.

Dia juga menjelaskan, separuh belahan dunia akan menyaksikan gerhana dengan beragam. Ada yang menyaksikan gerhana total seperti di Saudi. Khalid memperkirakan gerhana akan berlangsung pada pukul 9.24 malam dan berakhir pada pukul 1.19 pagi waktu Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement