IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian Jamaah haji Indonesia saat ini tengah berada di Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji. Namun, terkadang jamaah haji masih sibuk dengan akun media sosialnya sehingga tidak fokus untuk beribadah.
Karena itu, Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia mengimbau kepada jamaah haji Indonesia untuk mengurangi aktivitas bermedsos di tanah suci. "Kami pemerintah mengimbau kepada jamaah untuk mengurangi medsosnya, mengurangi melakukan foto- foto, lebih baik konsentrasi bagaimana ketika masuk masjid apa sesungguhnya yang yang harus dilakukan di dalam masjid itu," ujar Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Khoirizi H Dasir saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (24/7).
Tepat di depan pintu utama Masjidil Haram Makkah, berdiri jam dagang yang merupakan salah satu bagian gedung dari hotel Makkah Royal Clock Tower. Biasanya, menurut Khoirizi, jamaah kerap mengambil foto dengan latar belakang jam gadang tersebut untuk kemudian diunggah ke media sosial. Namun, kata dia, daripada sibuk berfoto lebih baik jamaah haji memberi salam kepada ka'bah.
"Tentu lebih baik memberikan salam kepada ka’bah daripada memberikan salam kepada jam besar yang ada di atas zam-zam itu. Kan hampir semua orang ketika datang yang dilihat jam-nya bukan ka’bahnya sekarang itu," ucap Khoirizi.
"Apalagi sampai sempat foto-foto, alangkah baiknya dia konsentrasi begitu masuk halaman Masjidil Haram," imbuhnya.
Dia mengatakan, saat masuk Masjidil Haram sebaiknya jamaah haji membaca ayat-ayat pendek, berdzikir, membaca istighfar, kemudian menyampaikan salam ke ka'bah. "Langsung saja konsetrasi ibadah jangan berkonsentrasi dengan sumur zam-zamnya atau jam besarnya itu," kata Khoirizi.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Cholil Nafis. Dia juga mengimbau agar jamaah haji menghindari media sosial saat beribadah di tanah suci Makkah. Karena, menurut dia, seperti halnya mengunggah foto ke medsos dapat menimbulkan riya'.
"Hindari medsos, yang dikit-dikit foto lalu dikirim. Kalau mau dikirim, dikirimlah kepada orang yang memang perlu informasi dan perkembangannya. Tapi ketika tadi dikirim ke medsos menimbulkan keriyaan, hindarilah ngirim foto itu," jelas Pengasuh Ponpes Cendikia Amanah Depok ini.
Imbauan
Adanya potensi terjadi tindak kriminal di area Masjidil Haram, Makkah, membuat Kepala Sektor Khusus Slamet Budiono memberi imbauan kepada jamaah calon haji (JCH) agar membawa uang secukupnya dan tidak berlebihan.
"Hal ini tentu merupakan langkah preventif untuk mencegah aksi yang tidak kita inginkan," katanya di Makkah, Selasa, (24/7).
Dengan uang secukupnya yang dibawa tentu akan mengurangi potensi JCH mengalami tindak kriminal seperti jambret, penipuan dan lainnya. Berdasarkan pengamatan, sejauh ini kawasan Masjidil Haram tergolong ramai oleh pengunjung dari berbagai negara. Sempat mengobrol dengan jamaah berbagai negara seperti dari Bangladesh, India, Arab Saudi dan lainnya.
Keramaian jamaah di Masjidil Haram dapat berlipat saat musim haji tahun ini memasuki pertengahan bulan Agustus yaitu jelang ritual Wukuf. Setidaknya dua juta lebih jamaah dari berbagai dunia berada di Mekkah dan sebagian besar akan berada di Masjidil Haram.
Untuk itu, imbauan Slamet mengenai kewaspadaan jamaah untuk membawa uang secukupnya menjadi penting sehingga jamaah dapat beribadah dengan aman dan tenang.
Senada, Kepala Daerah Kerja Mekkah, Endang Jumali mengatakan jika jamaah membawauang terlalu banyak akan ada potensi-potensi tindakan kriminal. Salah satu potensi tindakan kriminal, tambah dia seperti risiko terjadi penipuan oleh orang tidak bertanggung jawab yang mengincar keuntungan dari uang jamaah.
"Menghindari penipuan tetap waspada, hati-hati jangan jalan sendiri. Harus ada yang mendampingi dan tidak berada di tempat-tempat yang tidak ada orang," jelas dia.