Selasa 24 Jul 2018 17:00 WIB

Muslim Muda SIngapura Antusias Berhaji

Singapura mengirim 900 jamaah haji tahun ini.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Muslim Singapura
Foto: AP
Muslim Singapura

IHRAM.CO.ID, SINGAPURA -- Semakin banyak anak muda Singapura yang memasukan ibadah haji ke dalam daftar keinginan mereka. Pemerintah Arab Saudi pun telah memberikan lampu hijau untuk meningkatkan kuota hajinya.

Singapura adalah negara multikultural yang terletak antara Malaysia dan Indonesia. Sekitar 14 persen dari 5,89 juta orang penduduknya beragama Muslim. Mayoritas adalah orang Melayu.

Tahun ini, Singapore Pilgrims Affairs Office (SPAO) telah memberikan arahan pra-keberangkatan pada 7 Juli. Arahan ini bertujuan mempersiapkan jamaah untuk menghadapi tantangan saat berhaji.

Singapura mengirim 900 jamaah haji tahun ini. Jumlah tersebut meningkat dari 850 orang pada 2017. Sekitar 90 persen jamaah baru pertama kali melaksanakan haji.

SPAO menjadi penghubung antara jamaah dengan biro perjalanan yang mengatur mulai dari registrasi hingga kepulangan mereka. SPAO berada di bawah naungan Dewan Agama Islam Singapura (Muis) yang merupakan lembaga pemerintah khusus urusan Muslim.

Paket haji Singapura berkisar antara 5.128-8.430 dolar AS. Sebagai negara paling mahal di dunia, harga tersebut cukup terjangkau karena rata-rata gaji penduduk Singapura adalah 6.600 dolar Singapura per bulan.

photo
Jamaah Haji Dunia

Kisaran gaji tersebut tertinggi di Asia Tenggara. Sebagian besar Muslim di Singapura menikmati kenyamanan kota modern. Mereka makmur, sejahtera dan dapat menjalankan agamanya dengan aman.

Seorang Muslim Malaysia yang merupakan seorang COO SSA Group, Affandi Salleh menulis buku berisi pengalaman emosional orang yang berhaji. Menurutnya, 10-20 persen jamaah haji Singapura berusia tidak lebih dari 40 tahun.

"Berhaji membawa keseimbangan spiritual dalam hidup," kata Affandi yang sudah berhaji selama dua kali pada 1983 dan 2017, dilansir Arab News, Selasa (24/7).

Ia mengaku menulis buku untuk mereka yang belum berkesempatan haji atau tidak bisa pergi ke Makkah dan Madinah. Meski menurutnya, semua orang kini ingin pergi ke sana, bahkan anak muda.

Perjalanan haji pertama Affandi dilakukan saat ia berusia 23 tahun dan belum menikah. Ia bersyukur dapat merasakan kedekatan dengan Allah SWT. Berbeda dengan Hidayah Amin yang merupakan seorang penulis dan penerbit di Helang Books.

Menurutnya, kuota haji yang ketat telah menjadi salah satu penghambat. Sistem ini mengutamakan jamaah haji berusia lanju untuk lebih diprioritaskan berangkat. Meski demikian, kesempatan umrah selalu terbuka.

Jumlah anak muda yang umrah pun terus meningkat karena ongkosnya yang relatif terjangkau bagi mereka. Seseorang hanya perlu bekerja kurang dari sebulan karena ongkos umrah hanya sekitar 3.500 dolar AS.

"Ini lebih murah dari haji dan tidak perlu visa haji, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk pergi," kata Amin.

Penduduk Muslim Singapura yang bekerja di pelayanan sipil dapat mengambil cuti satu bulan tanpa dibayar untuk berhaji atau umrah. Mereka menggunakan hotel-hotel mewah dekat dengan Masjidil Haram.

Sebagian besar dari mereka memiliki daya beli tinggi saat di Arab Saudi. Biasanya mereka menghabiskan sekitar 1.400 dolar AS untuk suvenir dan oleh-oleh dari perjalanan. Muslim Singapura memang menabung khusus untuk perjalanan ini.

Seluruh akomodasi biasanya diurus oleh biro perjalanan sesuai dengan keinginan jamaah. Mereka ingin dekat dengan masjid dan tidak terlalu memperhitungkan lebih banyak dana yang harus dikeluarkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement