Rabu 25 Jul 2018 11:01 WIB

Seksus Layani Jamaah di al-Haram

Petugas di sana akan tanggap mengamati jamaah yang mengalami permasalahan.

Petugas Haji
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Petugas Haji

IHRAM.CO.ID,  OLEH ERDY NASRUL dari Makkah

MAKKAH — Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi membentuk sektor khusus (seksus) di sekitar Masjid al-Haram. Petugas di sana akan dikerahkan untuk melayani jamaah haji Indonesia.

Seksus dipimpin Slamet Budiono dengan kekuatan 17 petugas. Sebagian adalah petugas wanita dari sejumlah instansi pemerintah. Mereka akan membantu jamaah Muslimah yang tersesat atau membutuhkan alat pelindung diri (APD).

Petugas seksus mulai aktif melayani jamaah pada Kamis (26/7) Pukul 00.00 Waktu Arab Saudi. Pada hari yang sama jamaah haji dari Madinah diberangkatkan ke Makkah. Mereka akan menginap di sektor 11 wilayah Jarwal yang hanya berjarak sekitar satu sampai dua kilometer dari Masjid al-Haram.

Pola kerja petugas di sana menggunakan dua shift. Pertama pada pukul 09.00-21.00 dan 21.00-09.00. Petugas disebar ke empat pos: Marwah, Thawaf di lantai dasar, satu dan dua, ketiga pos di pintu King Abdul Aziz.

Terakhir adalah di lantai 3 Tower Zamzam. “Mereka akan membantu kelancaraan jamaah beribadah,” kata Slamet saat ditemui usai rapat koordinasi seksi perlindungan jamaah di Hotel Manazelli Makkah, Senin (23/07).

Petugas di sana akan tanggap mengamati jamaah yang mengalami permasalahan. Di dalamnya ada petugas perlindungan, bimbingan ibadah, dan lainnya.

Pengalaman tahun lalu, menurut Slamet, jamaah yang berada di masjid suci agak kebingungan saat keluar. Ada yang masuk melalui pintu King Abdul Aziz. Kemudian keluar melalui pintu lainnya. Terlebih, mereka tak mengenakan alas kaki menapaki lantai al-Haram di siang hari yang terik. 

Pihaknya mengimbau petugas haji yang kebetulan beraktivitas sekitar al-Haram, jika menemukan jamaah tersesat atau mengalami permasalahan, agar langsung membawanya ke pos seksus terdekat. Mereka akan diidentifikasi, ditenangkan, dan diberikan bantuan.

Imbauan

Slamet mengimbau jamaah haji untuk tidak tampil berlebihan. Jamaah wanita misalkan, tidak perlu berdandan yang menarik perhatian orang lain. Cukup tampil apa adanya. Fokusnya adalah ibadah kepada Allah berupa tawaf, sa’i, dan tahalul di al-Haram. Mereka juga bisa beribadah sunnah di sana, seperti itikaf sambil berzikir dan membaca Alquran.

Jamaah wanita sangat dianjurkan untuk tidak mengenakan perhiasan. Kalau terlanjur dibawa ke Tanah Suci, maka lebih baik disimpan saja di dalam tas. “Ini untuk antisipasi. Kita tidak ingin ada orang tak bertanggung jawab melakukan hal buruk,” katanya.

photo
Infografis Menyiasati Cuaca Panas di Saudi

Etika dan sopan-santun juga harus dijaga. Slamet mengatakan, selama ini jamaah Indonesia sangat dihormati. Mereka dikenal ramah kepada orang lain dan giat beribadah. Aparatur setempat juga berkomunikasi dengan petugas seksus. Mereka akan dengan sendirinya mengarahkan jamaah haji Indonesia yang memerlukan bantuan ke pos seksus.

Sementara itu, Masjid al-Haram kian padat. Jamaah haji dari berbagai negara mulai berdatangan. Mereka mengelilingi Ka’bah setiap saat. Area tawaf tak pernah sepi. Ibadah tersebut hanya berhenti ketika shalat jamaah akan dimulai.

Jamaah akan berhenti berjalan dan berbaris mengelilingi ka’bah. Petugas pengamanan masjid suci akan mengawal imam mendekati ka’bah. Pengeras suara disiapkan. Ikamah dikumandangkan. Prosesi shalat berjamaah berlangsung khidmat.

Meski suhu di Saudi lebih dari 40 derajat pada siang hari, area dalam Masjid al-Haram tetap terasa sejuk. Pendingin udara membuat suasana nyaman, sehingga jamaah haji di dalamnya semangat untuk beribadah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement