IHRAM.CO.ID, Oleh: Erdy Nasrul dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH -- Jamaah sakit memerlukan dorongan atau motivasi psikologis sehingga semangat mereka untuk sembuh semakin besar. Tim kesehatan yang bertugas di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) bersinergi dengan Tim Bimbingan Ibadah untuk mempercepat penyembuhan.
“Kami terus berkoordinasi dengan tim bimbingan ibadah,” kata Kepala Seksi Kesehatan Haji Daerah Kerja Makkah M Imran di KKHI Makkah, Selasa (25/7).
Pasien biasanya ditemani dan dimotivasi keluarga selama menjalani perawatan di Tanah Air. Namun, kondisi itu tidak terjadi bila jamaah haji sakit di Arab Saudi.
Yang sehari-hari mendampingi dan mengurus mereka adalah tim medis di KKHI. Imran menjelaskan tim kesehatan akan melakukan tindakan medis.
Jamaah juga akan mendapatkan bimbingan ibadah. “Tim bimbingan ibadah berperan di sini. Mereka memberikan motivasi kepada jamaah. Semuanya berperan menggantikan ketidakhadiran keluarga yang biasanya mendampingi mereka menjalani perawatan,” kata Imran.
Baca juga: Jamaah Sakit Dapatkan Bimbingan Ibadah
Semangat beribadah jamaah menjadi kekuatan yang mendorong mereka sembuh. Pasien pasti menginginkan dapat menyempurnakan ibadah arba’in di Madinah, misalkan. Namun, kondisi kesehatan mereka belum memungkinkan. Tim bimbingan ibadah memberikan pemahaman kepada mereka dengan berbagai pendekatan.
Penanganan masalah kesehatan di sini tak hanya mengandalkan medis, tapi juga dengan bimbingan ibadah. Tim bimbingan ibadah yang memberikan kesadaran dan menyegarkan tekad jamaah sakit yang datang jauh ke sini untuk beribadah.
Nah, selama di sini tentu mereka akan merasa ketinggalan berapa waktu, seperti arbain, atau ikut shalat, dan merasa ragu bisa wukuf. Pembimbing ibadah memberikan pendampingan dan berupaya menghilangkan kekhawatiran itu.
Jadi, selain memberikan motivasi dari aspek sugesti keagamaan, juga memberikan kesempatan untuk beribadah, seperti shalat pada waktunya. Mereka juga mencarikan alternatif bagaimana cara jamaah yang dirawat di KKHI harus menyempurnakan ibadah haji.
Di antaranya, mengarahkan jamaah sakit untuk melakukan safari wukuf dengan berniat dan memakai kain ihram. “Jadi ini pendekatan yang holistik untuk menyembuhkan pasien,” ujarnya.