Rabu 25 Jul 2018 16:24 WIB

KKHI Layani Pasien Gangguan Jiwa

Jamaah yang mengalami gangguan jiwa akan ditempatkan di area khusus.

Calhaj Kloter Pertama berisiko tinggi melakukan tes kesehatan di Asrama Haji Jakarta Pondok Gede, Senin (16/7).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Calhaj Kloter Pertama berisiko tinggi melakukan tes kesehatan di Asrama Haji Jakarta Pondok Gede, Senin (16/7).

IHRAM.CO.ID,  OLEH ERDY NASRUL dari Makkah

MAKKAH — Jamaah mulai mendatangi Makkah dalam waktu dekat. Mereka akan menempati hotel yang sudah disiapkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Tim kesehatan sudah menyiagakan personel di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Selain melayani pengobatan jamaah yang menderita penyakit fisik, mereka juga sudah menyiapkan fasilitas perawatan jamaah yang mengalami gangguan jiwa.

“Ada tiga orang psikiater yang bersiaga,” kata Direktur KKHI Makkah Dr Nirwan Satria di tempat kerjanya pada Selasa (24/7).

Jamaah yang mengalami gangguan jiwa akan ditempatkan di area khusus. Tempatnya di Lantai V KKHI. Ruang tersebut dilengkapi dengan jeruji besi di bagian depan dekat lift. Jendela yang ada di setiap kamar juga ditutupi teralis berbesi tebal.

“Mereka memiliki kemampuan berlebih, baik pemikiran maupun tenaga. Kita harus mencegah segala hal yang merugikan,” kata Nirwan ketika ditanyakan tentang teralis dan pintu jeruji di ruang perawatan jamaah gangguan jiwa.

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah Dr M Imran mengatakan setiap musim haji ada saja jamaah yang mengalami gangguan jiwa. “Ada yang belum siap menghadapi situasi Tanah Suci yang berbeda dengan Tanah Air,” katanya.

photo
Infografis Menyiasati Cuaca Panas di Saudi

Berdasarkan catatannya, pada musim haji 2017 ada 67 kasus gangguan jiwa jamaah haji. Semuanya mendapatkan pelayanan medis KKHI.

Jika kondisi mereka tak memungkinkan beribadah, maka KKHI akan berkoordinasi dengan pihak keluarga dan seksi bimbingan ibadah untuk badal haji. Berdasarkan kajian fikih haji, berakal (tidak mengalami gangguan jiwa) merupakan syarat berhaji. Tanpa itu, haji seseorang tidak sah dilakukan.

Jamaah yang mengalami gangguan jiwa biasanya tak siap menghadapi cuaca panas, kerumunan, dan berbagai hal berkaitan dengan ibadah haji di Tanah Suci. Akibatnya kondisi mereka memburuk dengan menunjukkan gejala-gejala tertentu. Salah satunya adalah menjerit terus-menerus.

Imran mengatakan mereka biasanya adalah orang yang harus didampingi ketika berhaji. Pada mulanya mereka lulus tes medis dan dianggap layak terbang. Namun kondisinya semakin parah ketika menghadapi situasi berbeda.

Dia mengatakan jamaah yang mengalami gangguan jiwa akan ditangani tim psikiater KKHI. Jika semakin parah mereka akan dirawat di dalam klinik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement