IHRAM.CO.ID, OLEH ERDY NASRUL dari Makkah
MAKKAH — Sektor Khusus yang melayani jamaah haji Indonesia beribadah di Masjid al-Haram mendapatkan tambahan personel. Tenaga musiman (temus) dan Tim Pertolongan pertama pada Jamaah Haji (P3JH) dikerahkan melayani jamaah di masjid tersebut
Semula hanya 17 personel membantu jamaah di sana. Kini dengan bertambahnya petugas, maka jumlah semuanya menjadi 30 orang. “Jamaah sudah berdatangan ke Makkah. Alhamdulillah, kekuatan yang ada akan kami maksimalkan untuk membantu jamaah haji,” kata Kepala Sektor Khusus (Seksus) al-Haram Slamet Budiono di Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, Syisyah, pada Jumat (27/7).
Tak hanya itu, nantinya tim perlindungan jamaah dari Madinah akan memperkuat Seksus setelah semua jamaah haji bergerak ke Makkah. Nantinya personel Seksus akan berjumlah 60 orang. Semuanya akan disebar ke sejumlah pos sekitar masjid suci.
Jumlah pos pelayanan Seksus di al-Haram bertambah, dari semula empat menjadi delapan. Slamet menuturkan kedelapan pos tersebut yakni Marwah, Tawaf, pintu King Abdul Aziz, lantai tiga Menara Zamzam, Terminal Syib Amir, Pos Daarut Tauhid, pos Lantai 1 dan 2 Masjid al-Haram, area belakang al-Haram, dan pos Darul Arqam.
Marwah adalah tempat terakhir bagi jamaah melaksanakan sa’i. Di sana mereka biasanya bertahalul dan menunggu teman-temannya. Permasalahan di sana antara lain adalah jamaah kelelahan. Ada yang tak sanggup melanjutkan sa’i. Yang sering terjadi adalah jamaah terpisah dari rombongan. Petugas seksus di sana akan membantu mereka dengan maksimal.
Dari Marwah, jamaah diarahkan ke Terminal Syib Amir atau ke Terminal Bab Ali. Petugas bisa juga mengarahkan jamaah untuk jalan kaki ke penginapan di Hotel Kiswah yang berada di Jarwal yang berjarak sekitar 800 meter. “Biasanya jamaah haji berjalan kaki dari sana ke al-Haram,” katanya.
Pos dua di area Tawaf. Personel di sana akan terus memantau jamaah yang mengelilingi Ka’bah. Biasanya di sini jamaah mulai terpisah dari rombongan. Ada juga yang membutuhkan bimbingan untuk berjalan ke arah tempat sa’i.
Para petugas di pos Tawaf juga harus mengarahkan para jamaah haji untuk melakukan sai apakah di lantai dasar, lantai satu ataupun lantai dua. “Pengarahan kepada para jamaah dalam pelaksanaan sai ini situasional saja. Artinya apabila di lantai dasar sangat padat, jamaah bisa diarahkan ke lantai satu atau pun lantai dua masjid,” katanya.
Wilayah al-Haram menjadi perhatian utama, terutama pada saat jamaah haji melaksanakan umrah wajib setelah mereka berihram di Bir Ali.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, banyak jamaah terpisah dari rombongan karena begitu padatnya jamaah dari berbagai negara yang melaksanakan tawaf maupun sai. Kalau sudah terpisah, jamaah bersusah payah mencari rombongan. Sementara dia belum menyelesaikan tawaf maupun sai.
Dia mengungkapkan tim sektor khusus bekerja 24 jam. “Jika ada permasalahan, silakan mengontak call center. Nanti pusat komando bravo PPIH akan mengontak kami,” ujarnya.