Ahad 29 Jul 2018 08:18 WIB

Video Bus Terbakar tak Terkait Pelayanan Haji Indonesia

Sama sekali tidak ada jamaah haji Indonesia di dalamnya.

Rep: ERdy Nasrul / Red: Esthi Maharani
Salah satu rombongan jamaah haji khusus asal Indonesia.
Foto: Dok Patuna Travel
Salah satu rombongan jamaah haji khusus asal Indonesia.

Oleh Erdy Nasrul dari Makkah

IHRAM.CO.ID, MAKKAH — Video kecelakaan bus jamaah haji beredar luas beberapa waktu lalu. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi menegaskan insiden kecelakaan itu tidak dialami jamaah haji Indonesia.

Tayangan video tersebut menyebar di berbagai platform media sosial baik di Tanah Air maupun di Arab Saudi. Tim Media Center Haji (MCH) di Makkah dan Madinah juga menerima pesan tersebut.

“Itu bukan jamaah haji kita,” Ujar Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi Subkhan Cholid, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan penelusuran tim PPIH, video tersebut menayangkan insiden bus pengangkut jamaah haji yang diberangkatkan dari Turki. Sama sekali tidak ada jamaah haji Indonesia di dalamnya.

"Mereka mengalami kecelakaan dan terbakar di wilayah Asfan atau 80 km dari Makkah," tutur Subkhan.

Akan tetapi tetap ada duka bagi warga Indonesia. Sopir bus tersebut merupakan seorang WNI. Penyebab kecelakaan, sambung Subkhan, karena ada mobil dari arah berlawanan yang berguling-guling dan menghantam tepat di ruang pengemudi hingga terbakar.

"Untuk sopir memang WNI bernama Syafii meninggal, tapi sekali lagi seluruh penumpangnya warga Turki bukan WNI," tandasnya.

Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Hadi Rahman mengatakan, masyarakat diharapkan tidak mudah terprovokasi media sosial. Kepada tim MCH 2018 dia berpesan agar berita yang disyiarkan menjadi pedoman masyarakat luas di Tanah Air, khususnya mereka yang kerabatnya sedang melaksanakan rukun Islam kelima.

Hadi juga berpesan kepada masyarakat luas agar merujuk kepada pemberitaan yang terverifikasi, seperti yang disyiarkan tim MCH di Arab Saudi.

Media Center Haji adalah bagian mengurusi pemberitaan penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Suci. Di dalamnya terdapat pegiat jurnalistik dari berbagai media massa. Pemberitaan yang mereka syiarkan berdasarkan pada kaidah jurnalistik dan terverifikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement