Oleh Fitriyan Zamzami dari Madinah
IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Pak Sularsono (60 tahun) nampak kebingungan pada Jumat (29/7) sore itu di Pintu 21 Masjid Nabawi. Air matanya menggenang sembari tengok kiri kanan. “Di mana saya bisa beli pulsa?” tanya dia kepada petugas haji dari PPIH Arab Saudi yang bersiaga di lokasi tersebut.
Ia mendesak harus segera dapat membeli tambahan pulsa untuk kartu prabayar bernomor Indonesianya. Ia belum menjelaskan mengapa sedemikian butuh bisa menelepon ke Tanah Air.
Tak berapa lama, petugas kemudian mengantarnya dengan tujuan sebuah gerai provider Tanah Air tak jauh dari Masjid Nabawi.
Ditengah perjalanan, pria asal Boyolali tersebut mulai angkat bicara. “Anak saya katanya mau operasi di Indonesia, dia pendarahan,” kata Pak Sularsono.
Ia menuturkan sang putri bernama Dwi tersebut saat ini tinggal di di Bekasi, Jawa Barat. Ia sedang hamil tua ketika kabar ia terima dari Tanah Air. Hendak memeriksa keadaan putrinya, pulsa Pak Sularsono kandas.
Mengetahui kondisi tersebut, petugas tak menunggu lama. Telepon genggam diserahkan ke Pak Sularsono agar bisa menelepon langsung ke Tanah Air lebih dulu.
Ia kemudian mengontak putrinya, namun tak berhasil. Tak ada yang menyahut di seberang. Pak Sularsono tambah panik.
Kemudian dicobanya menelepon putranya, Eko, yang tinggal di Depok, Jawa Barat. “Le, bagaimana adikmu?” kata Sularsono. Ia terdiam sejenak, kemudian menjawab tersedu “Alhamdulillah… lanang po wedok/?”
Kabar dari nun di Indonesia, ia dapat cucu laki-laki. Begitu memastikan bahwa sang ibu dan cucunya selamat, air matanya mengalir lagi. Ia tak kuat menyembunyikan kebahagiaannya. Petugas yang mengantarkannya ia peluk erat.
Pulsa tak lagi jadi kekhawatirannya. Terlebih, sang putra di Tanah Air sudah berjanji membelikan. Kebahagiannya berganda itu hari. Tak hanya berhasil tiba di Tanah Suci, ia punya cucu yang siap menyambut saat nanti pulang ke Tanah Air.