Ahad 29 Jul 2018 18:29 WIB

Tahun Depan, Proses Keimigrasian Haji Khusus Bisa Dilakukan

Jamaah haji tidak terlalu antre saat ikuti proses keimigrasian di bandara Arab Saudi.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Pengambilan foto biometri dan sidik jari calhaj di Asrama Haji Pondok Gede pada Senin (16/7).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Pengambilan foto biometri dan sidik jari calhaj di Asrama Haji Pondok Gede pada Senin (16/7).

IHRAM.CO.ID, TANGERANG -- Tahun ini, sebanyak 204 ribu jamaah haji Indonesia reguler telah mengikuti sistem baru keimigrasian. Pengambilan foto biometrik dan sidik jari untuk keperluan keimigrasian dilakukan di semua Embarkasi. Bahkan, untuk jamaah calon haji (calhaj) yang berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta juga melakukan verifikasi dokumen dan stempel visa di Bandara Soekarno-Hatta.

Jamaah haji khusus yang jumlahnya mencapai 17 ribu orang tahun ini, diharapkan dapat menikmati sistem baru keimigrasian tahun depan. Sehingga jamaah haji reguler dan khusus tidak perlu lagi antre di Arab Saudi untuk mengikuti proses keimigrasian.

"Foto biometrik dan sidik jari (proses keimigrasian) diberikan untuk jamaah haji reguler di setiap Embarkasi, kami berharap tahun depan sudah bisa diterapkan untuk haji khusus," kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus dari Dirjen PHU Kementerian Agama RI, M Arfi Hatim kepada Republika.co.id, usai pelepasan perdana jamaah haji khusus anggota Himpuh di Bandara Soekarno-Hatta, Ahad (29/7).

M Arfi mengatakan, jika proses keimigrasian dilakukan sejak di Indonesia, maka jamaah haji Indonesia ketika sampai bandara di Arab Saudi tidak terlalu antre saat mengikuti proses keimigrasian. Tahun ini jamaah haji khusus memang masih melakukan proses keimigrasian di Arab Saudi, insya Allah tahun depan proses keimigrasian jamaah haji khusus dilakukan di Indonesia.

Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh), Baluki Ahmad menyampaikan, tahun ini jamaah haji khusus anggota Himpuh sebanyak 9.765 orang atau 58 persen dari seluruh haji khusus Indonesia. Jamaah haji khusus yang berangkat ke Tanah Suci melalui Himpuh sudah terproses eHajj (sistem haji elektronik) 95 persen. Sebanyak 60 persennya sudah tervisa. 

"9.765 jamaah haji khusus diberangkatkan oleh 90 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK), yang seluruhnya menempatkan jamaah haji khusus di enam Maktab di Majr Kabs, daerah yang dekat dengan Jamarat," ujarnya.

Baluki mengatakan, Himpuh memberangkatkan haji khusus dalam 19 kelompok terbang (kloter), dimulai pada Ahad 29 Juli - 17 Agustus 2018. Pelayanan Himpuh kepada anggota dimulai sejak pengurusan eHajj di Muasasah. Himpuh bekerjasama dengan perusahaan transportasi terkemuka di Makkah dan menggunakan 150 bus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement