JEDDAH -- Ratusan kerabat tentara Yaman dan Sudan yang tewas dalam perang di Yaman akan ditampung di Arab Saudi untuk melakukan ibadah Haji. Laporan Saudi Press Agency mengatakan, pengumuman itu dibuat Senin (30/7) oleh Raja Salman. Ia mengatakan bahwa 1.500 keluarga akan melakukan perjalanan ke kerajaan untuk melakukan ibadah haji di kota suci Islam.
Dilansir Arab News, Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan, Sheikh Abdullatif Al-Sheikh mengatakan bahwa pengumuman Raja menunjukkan pengakuannya atas pengorbanan heroik tentara untuk membela keamanan dan persatuan Yaman. Juga integritas teritorialnya dari dominasi Iran.
Dia menambahkan keputusan itu adalah bagian dari upaya yang sedang dilakukan oleh Arab Saudi dan sekutunya untuk mendukung pemerintahan Abdrabbuh Mansur Hadi yang diakui secara internasional. Sementara itu, Wakil Menteri Urusan Islam Saudi untuk Masjid, Dakwah, dan Bimbingan Dr Tawfiq Al-Sudairy menyatakan rasa terima kasihnya kepada raja Saudi atas inisiatifnya tersebut. Al-Sudairy mengatakan undangan ini akan memiliki dampak positif pada jiwa saudara-saudara kita.
Dia menambahkan para martir pantas menerima ini atas pengorbanan mereka untuk melindungi persatuan Yaman. Hal ini adalah bagian dari dukungan terus menerus bangsa untuk melayani masyarakat Muslim.
"Inisiatif ini adalah salah satu dari serangkaian inisiatif yang baik oleh Raja Salman untuk melayani umat Islam di seluruh dunia. Terutama mereka yang mengorbankan hidup mereka untuk melindungi bangsanya," katanya.
Hal ini datang sebagai bagian dari Tamu Raja Salman untuk program Haji dan Umrah, yang diawasi oleh Kementerian Urusan Islam, Dawah dan Bimbingan. Sementara itu Kementerian Wakaf dan Bimbingan Yaman, Sabtu (28/7) lalu, mengatakan, mereka telah menyelesaikan pengaturan untuk menerima sekitar 25 ribu jamaah haji yang datang dari wilayah Yaman melalui Pelabuhan Wadiah mulai 2 Agustus.
Dan lebih dari 2.300 jamaah haji Sudan tiba dengan dua kapal, Mouda dan Nour. Mereka diseleksi oleh tim medis terlebih dahulu.