IHRAM.CO.ID, RIYADH — Sejumlah wirausahawan terkemuka menghadiri acara Hackathon Haji terbesar di Timur Tengah yang diselenggarakan di Arab Saudi. Ribuan pengembang dan inovator dari 100 negara lebih, menjadi bagian dari kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu.
Dilansir di Al Arabiya pada Rabu (1/8), salah satu wirausahawan terkemuka yang berpartisipasi dalam pertemuan para programer itu, adalah pendiri Wikipedia Jimmy Wales dan co-founder Apple Steve Wozniak.
“Acara ini adalah salah satu kegiatan paling penting bagi negara yang memiliki ambisi besar untuk menjadi pintu gerbang teknologi di Timur Tengah,” kata Wales.
Dia merasa terhormat bisa menjadi bagian acara Hackathon Haji. Sebab, dirinya bisa bertemu dengan kelompok inovator dalam satu waktu.
Wales mengangkat tema utama untuk kuliah umumnya, yakni kunci menjadi sukses. Dia menekankan, tidak ada upaya yang sia-sia untuk dicoba. Karena itu, menurut dia, gagal bukan merupakan masalah yang perlu diratapi. Wales beranggapan salah satu hal menarik dari kegiatan Hackathon Haji, yakni upaya meningkatkan pengalaman jutaan jamaah haji melalui ide dan inovasi teknologi.
Kegiatan Hackathon Haji diselenggarakan oleh Federasi Jaringan Saudi untuk Kemananan Jaringan, Pemrograman, dan Pesawat Tanpa Awak yang dimulai pada Selasa (31/7). Kegiatan diawali dengan diskusi ihwal upaya Arab Saudi melayani tamu Allah SWT di Makkah. Saudi ingin memberdayakan talenta muda, sembari menyoroti partisipasi perempuan dalam eksplorasi dan pengembangan teknologi haji.
Federasi Jaringan menjelaskan kegiatan itu bertujuan menarik pemikiran di bidang pemrograman untuk berinovasi dalam memperkaya dan meningkatkan pengalaman jamaah haji menggunakan teknologi.
Co-founder Apple Wozniak mengigatkan kesuksesan bukan tentang meniru keberhasilan orang lain. Namun, sukses adalah tentang inovasi, penciptaan, dan pengambangan ide.
“Agar perusahaan swasta berhasil, anda harus bekerja keras dan mencintai apa yang anda lakukan. Anda harus memiliki motivasi, inspirasi bahwa produk itu membantu mengubah kehidupan orang, memberi mereka kehidupan yang lebih baik, memberi kehidupan yang lebih mudah,” tutu dia.
Diskusi pertama Hackathon Haji menghadirkan pengembang dari sejumlah negara, seperti kawasan Saudi Arabia, negara-negara Teluk, dan dunia. Lebih dari 20 ribu orang mendaftarkan diri dalam kegiatan tersebut. Namun, hanya 3.000 orang yang terpilih menghadiri kegiatan Hackathon Haji. Kegiatan itu juga didukung oleh Google dengan sejumlah kegiatan lokakarya untuk peserta.
Federasi Saudi untuk Keamanan Jaringan, Pemorgraman, dan Pesawat Tanpa Awak mengalokasikan anggaran sebesar 2 juta Saudi riyal (sekitar Rp 7,7 miliar) untuk mengubah ide-ide peserta menjadi proyek. Panitia acara juga menyiapkan sejumlah hadiah, masing-masing pemenang pertama mendapat 1 juta Saudi riyal (sekitar Rp 3,8 miliar), kedua menerima 500 ribu Saudi riyal (sekitar Rp 1,9 miliar), dan ketiga mendapat 350 ribu Saudi riyal (sekitar Rp 1,3 miliar), dan 150 ribu Saudi riyal (sekitar Rp 577 juta) untuk pemenang unggulan.
Tema kompetisi dalam acara tersebut berhubungan dengan upaya peningkatan layanan haji, termasuk makanan dan minuman, kesehatan, keuangan, transportasi, manajemen perumahan, pengaturan lalu lintas, pengaturan perjalanan dan akomodasi, pengelolaan limbah dan sampah, perumahan dan komunikasi.