Kamis 02 Aug 2018 11:15 WIB

Tiga Jamaah Dirujuk ke Klinik dan RS Saat Tiba di Jeddah

Delapan petugas kesehatan berjaga di Bandara King Abdulaziz Jeddah.

Petugas PPIH Arab Saudi memasangkan sandal untuk Dirah, seorang jamaah asal NTB yang mengklaim berusia 120 tahun di Bandara KAIA Jeddah, Selasa (31/7).
Foto: Fitriyan Zamzami/Republika
Petugas PPIH Arab Saudi memasangkan sandal untuk Dirah, seorang jamaah asal NTB yang mengklaim berusia 120 tahun di Bandara KAIA Jeddah, Selasa (31/7).

IHRAM.CO.ID, Oleh: Fitriyan Zamzami dari Jeddah, Arab Saudi

JEDDAH  -- Setelah absen dalam dua hari kedatangan gelombang kedua di Bandara King Abdulaziz Jeddah, sejumlah jamaah mulai dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Sejauh ini, sedikitnya tiga jamaah telah dirujuk untuk mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan tersebut.

Jamaah pertama yang harus dirujuk adalah seorang jamaah asal Dompu, Nusa Tenggara Barat, yang tiba dalam Kloter 10 Embarkasi Lombok pada Rabu (1/8). Dia ketinggalan rombongan karena paspornya terbawa suami, kemudian mengalami kebingungan dan disorientasi sehingga harus dilarikan ke KKHI Makkah sebelum nantinya dikembalikan ke rombongan.

Sementara pada malam harinya, seorang jamaah asal Kloter 13 Embarkasi Batam juga terpaksa dirujuk ke KKHI Makkah. Dia lemas ketika tiba di Bandara KAIA dan kemudian diketahui mengalami kenaikan kadar gula dalam darah melebihi ambang batas normal.

Sedangkan pada Kamis (2/8) dini hari, seorang jamaah dari Kloter 45 Embarkasi Surabaya dibawa ke klinik kesehatan Daker Bandara karena mengalami penurunan kesadaran. Setelah menjalani observasi di klinik tersebut, dokter memutuskan merujuknya ke RS Arab Saudi.

photo

Klinik Kesehatan Bandara terletak di oktagon Gerbang B bandara KAIA. Ruangan tersebut ditopang empat tempat tidur pasien, obat-obatan dan alat-alat kesehatan untuk situasi darurat, serta empat paramedis yang bersiaga. “Dari delapan petugas kesehatan, empat di klinik dan lainnya berjaga saat kedatangan jamaah,” kata kata Kordinator Tim Mobile Kesehatan Daker Bandara, Rachmawanti Agustina.

Sampai dengan hari ke-16 kedatangan jamaah haji Indonesia, tercatat 19 jamaah haji Indonesia wafat. Jamaah ke-19 yang wafat tersebut atas nama Budi Riyati Asmo Widodo (54 tahun), asal Kloter 5 Embarkasi Palembang. Ia wafat pada 1 Agustus 2018 setelah dirawat terkait komplikasi penyakit yang ia derita. Sebelumnya, berpulang juga Soejatmin Siswo Taruno (86) asal Kloter 26 Embarkasi Solo yang wafat pada 31 Juli 2018.

Bila dibandingkan dengan jumlah wafat tahun lalu, angka ini cenderung menurun. Menurut data dari Bagian Siskohat PPIH Arab Saudi, pada hari ke-16 kedatangan jamaah haji 2017 tercatat 34 jamaah yang wafat.

Dilihat dari embarkasi asal jamaah haji yang wafat tahun ini, terbanyak dari Embarkasi Jakarta-Bekasi sebanyak tujuh orang. Berikutnya, jamaah wafat asal Embarkasi Solo empat orang, Surabaya (SUB) ada tiga orang, dan masing-masing satu orang dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG), Makassar (UPG), Medan (MES),  Banjarmasin (BDJ), dan Palembang (PLM).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement