IHRAM.CO.ID, Oleh: Fitriyan Zamzami dari Jeddah, Arab Saudi
JEDDAH -- Tahun ini, seperti sebelumnya, jamaah haji Indonesia yang tiba di Bandara King Abdulaziz Jeddah langsung disambut paket katering. Penyediaan makanan bagi jamaah di bandara tersebut memiliki tantangan tersendiri dibandingkan penyediaan di pemondokan.
Kepala Seksi Katering Daker Bandara Sukaidi menuturkan, dalam sehari mereka harus menyediakan sedikitnya 7.000 hingga 9.000 paket untuk jamaah yang tiba di Bandara King Abdulaziz. Jumlah itu tergantung kedatangan per hari yang berkisar dari 16 hingga lebih 20 kloter.
Dibanding pengadaan katering untuk jamaah di pemondokan Makkah dan Madinah, menurut Sukaidi, pengadaan katering di bandara memiliki tantangannya sendiri. Ia mencontohkan, bila di pemondokan, pembagian katering disesuaikan waktunya berupa snack pada pagi hari dan makan besar pada siang dan malam hari. Di bandara, pembagian waktu tergantung kedatangan jamaah per kloter dan seluruhnya paket makan besar.
“Memang lebih rumit karena disesuaikan kedatangan dan harus buru-buru pembagiannya,” kata dia di Bandara KAIA, Jeddah, Kamis (3/8).
Tantangan itu jadi lebih berat untuk jamaah yang tiba dengan jalur cepat sebab sebelum satu jam seluruh katering harus terdistribusi seluruhnya. Meski begitu, yang memudahkan adalah menu yang dibagikan ke jamaah seragam. Ini berbeda dengan di pemondokan Makkah dan Madinah yang menunya harus bervariasi tiap-tiap harinya.
“Di Jeddah ini menunya sama, yang berubah jamaahnya,” kata Sukaidi.
Di Bandara KAIA, jamaah diberikan paket katering dalam bus sebelum keberangkatan ke Makkah. Paket makanan tersebut berisi sepotong ayam goreng dengan berat minimal 200 gram, nasi, puding, buah, dan air mineral.
Dua perusahaan dikontrak untuk menyediakan katering tersebut. Salah satunya adalah Modern Food yang menyediakan makanan untuk dua pertiga dari total jamaah yang tiba di Jeddah.
Makanan untuk jamaah biasanya disiapkan satu hingga dua jam sebelum kedatangan. Masing-masing kedatangan per kloter beragam jumlahnya dari sekitar 360 hingga 450 orang.
Jamaah asal Kudus yang ditemui di dalam bus di Bandara King Abdulaziz saat hendak bertolak ke Makkah menyatakan puas dengan makanan yang ia terima di bandara. “Enak tenan!” kata sejumlah jamaah yang datang dalam Kloter 34 Embarkasi Solo tersebut.