IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi telah siap dengan segala pengaturan untuk kebutuhan darurat pada pelaksanaan haji 1439 H atau 2018. Termasuk dalam menyediakan semua sarana untuk pencegahan dari bahaya yang mungkin ditemui oleh para peziarah dan pengunjung Masjid Nabawi.
Menurut Saudi Press Agency (SPA), Direktur Jenderal Pertahanan Sipil Lt. Jenderal Sulaiman Bin Abdullah Al-Amr mengatakan pasukan pertahanan sipil telah siap. Mereka mengambil bagian dalam keseluruhan rencana tersebut.
"Sebenarnya mereka telah mulai melaksanakan tugas di Makkah, Madinah, dan Tempat-Tempat Suci lainnya, mereka telah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan para peziarah dan respons cepat pada kemungkinan bahaya yang mungkin terjadi ketika para peziarah melakukan ibadah," katanya, dilansir Saudi Gazette, Jumat (3/8).
Rencana tersebut sedang dilaksanakan berkoordinasi dengan otoritas pemerintah yang berkepentingan. Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil menyampaikan telah mengerahkan 18 ribu perwira dan prajurit yang didukung oleh 3.000 mesin.
Semuanya tersebar di semua lokasi yang sering dikunjungi oleh jamaah dan pengunjung, juga di jalan-jalan yang menuju ke tempat padat. Pasukan Pertahanan Sipil yang berpartisipasi dalam tugas haji tahun ini menegaskan siap menghadapi bahaya atau risiko apa pun yang mungkin mengancam keselamatan.
Ia pun memuji tingkat kerja sama dan koordinasi dengan semua pihak berwenang yang mengambil bagian dalam melaksanakan rencana umum untuk keadaan darurat di haji. Al-Amr memuji pemimpin Saudi yang telah menyediakan semua fasilitas kepada pasukan Pertahanan Sipil.
Al-Amr menegaskan Direktorat terus memperbarui rencana untuk penempatan pasukan berdasarkan pelajaran yang didapat dari ziarah sebelumnya. Selain menciptakan sejumlah unit baru untuk intervensi cepat, pasukan juga menciptakan kewaspadaan tinggi di bidang keselamatan dan pengawasan preventif.
Dalam perkembangan lain, Kementerian Haji dan Umrah telah menyetujui proposal yang diajukan oleh Dewan Koordinasi terkait Perusahaan yang Melayani Peziarah Lokal dalam transportasi. Proposal berisi rencana mengalokasikan bus darurat untuk pengatur jamaah domestik.
Kementerian mengadakan pertemuan bersama antara Dewan Koordinasi dan Mobil General Syndicate. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan di antara semua mekanisme untuk melaksanakan rencana dalam proposal.
Kesepakatan itu juga termasuk menekankan kepada pemilik bus untuk memarkir bus mereka di luar Situs Suci dan di luar Makkah. Baik di akhir perjalanan kedatangan dan perjalanan keberangkatan para peziarah. Peta sketsa harus diserahkan untuk menunjukkan tempat bus-bus telah diparkir.