IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Kedatangan jamaah haji Indonesia gelombang kedua di Bandara King Abdulaziz Jeddah kian padat. Petugas bekerja kian keras melayani para jamaah yang tiba tersebut
Pada Jumat (3/8)) siang hingga malam hari, sejumlah kloter datang dalam waktu yang hanya memberikan sedikit celah persiapan. Gelombang kedatangan menjelang siang dimulai Kloter 56 Embarkasi Solo yang mendarat pukul 10.30. Kemudian disusul Kloter 47 Embarkasi Surabaya yang mendarat pukul 10.38 waktu setempat.
Tak berapa lama, datang lagi Kloter 65 Embarkasi Jakarta-Bekasi pada pukul 11.06. Tak sampai 20 menit kemudian, mendarat lagi Kloter 48 Embarkasi Surabaya.
Jeda sejenak, Kloter 20 Embarkasi Makassar tiba pukul 12.30. Pada pukul 14.21, giliran Kloter 57 Embarkasi Solo yang mendarat. “Banyak petugas yang belum makan siang ini,” kata Iwan, salah satu pelaksana tugas di Daker Bandara PPIH Arab Saudi, saat itu. Begitipun, Kloter 38 Jakarta-Pondok Gede sudah merapat untuk mendarat Pukul 15.30 waktu setempat.
Masing-masing kloter keluar melalui gerbang yang berbeda-beda. Pemandangan petugas haji Indonesia yang bergerak kesana kemari jadi jamak. Jamak terlihat, petugas haji yang menangani pembagian bus, pembagian katering, maupun penjemputan dan pembimbingan ibadah harus langsung bergerak begitu kedatangan salah satu kloter pungkas.
“Ini belum puncaknya meski kedatangan kloter-kloter sudah mulai di waktu yang hampir bersamaan,” kata Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat mengomentari situasi tersebut, seperti dilaporan wartawan Republika.co.id, Fitriyan Zamzami dari Jeddah. Ia mengatakan, menjelang akhir kedatangan pada 15 Agustus nanti, keadaannya akan semakin merepotkan. terlebih, saat itu jamaah-jamaah dari berbagai negara juga bakal kian banyak datang melalui Bandara Jeddah menjelang puncak ibadah haji.
Hal ini, kata dia, mau tak mau akan memecah konsentrasi para petugas di Bandara KAIA Jeddah. Belum lagi ada tekanan dari pihak Kementerian Haji Arab Saudi untuk melekaskan pendorongan jamaah ke bus untuk berangkat ke Makkah.
Kesibukan pada hari itu, kata Arsyad, terbantu banyaknya jamaah yang sudah mulai tertib mengenakan pakaian ihram dari Tanah Air. Jamaah yang sudah berpakaian ihram, dapat segera didorong menaiki bus ke Makkah. "Ini sangat membantu petugas kita juga petugas Arab Saudi,” kata dia. Sebab itu, ia mengimbau masing-masing embarkasi di Tanah Air untuk mematuhi seruan tersebut.
Tak hanya buat petugas, kepatuhan itu juga akan membantu mengurangi resiko jamaah tertinggal pendorongan ke Makkah yang semakin cepat tahun ini. Sepanjang kedatangan gelombang kedua kali ini, sudah beberapa kali terjadi kejadian jamaah tertinggal rombongan karena terlampau lama mengenakan pakaian ihram di bandara.
Hingga Sabtu (4/8)) siang, sedikitnya 121 ribu jamaah Indonesia telah tiba di Tanah Suci dengan sekitar 303 kloter. Dari jumlah itu, 73 ribu diantaranya telah berada di Makkah sementara sisanya masih di Madinah.