Laporan Wartawan Republika.co.id, Fitriyan Zamzami dari Jeddah, Arab Saudi.
IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Gelombang kedatangan jamaah gelombang kedua di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, kian ramai. Sejumlah embarkasi pun masih mengirimkan jamaah tanpa berpakaian ihram dari Tanah Air. Hal ini bisa membuat jamaah tertahan berjam-jam di bandara dan membahayakan kesehatan.
Pada Senin (6/8) hingga Selasa (7/8) dini hari, dua kloter dari Embarkasi Surabaya datang dengan seratus persen jamaah laki-lakinya belum berpakaian ihram. Kloter yang datang sebelumnya dari embarkasi tersebut juga hanya separuh yang mengenakan pakaian ihram.
Pada Senin (6/8), Kloter 3 Embarkasi Aceh dan Kloter 23 serta 24 Embarkasi Makassar juga hampir seluruh jamaah laki-lakinya belum berpakaian ihram. Saat menanti jamaah laki-laki Kloter 3 Embarkasi Aceh sedang berganti ihram, dua jamaah perempuan mengalami kelelahan. Mereka harus dilarikan ke Klinik Tim Kesehatan Daker Bandara di Bandara Jeddah.
Seorang jamaah asal Kloter JKG 14 tertidur kelelahan saat tiba di Paviliun Haji Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Azis, Madinah, Arab Saudi, Jumat (4/8).
“Saya hanya satu jam tidur dari embarkasi dan di sini panas terus lama menunggunya,” kata Halimah binti Ahmad (76 tahun), salah seorang jamaah saat ditemui di klinik. Ia dan seorang jamaah perempuan lainnya akhirnya bisa dipulihkan dan diberangkatkan dengan bus rombongan Kloter 24 Embarkasi Makassar yang berangkat setelahnya.
Pada Kloter 24 Embarkasi Makassar tersebut, juga terjadi insiden serupa. Sehubungan seluruh jamaah laki-lakinya belum berihram, rombongan yang tiba sekitar pukul 13.00 waktu setempat itu harus menunggu nyaris dua jam di plaza Bandara Jeddah yang tak berpendingin ruangan dan terpapar cuaca panas Jeddah.
Saat para jamaah selesai berpakaian ihram dan sedang mengantre naik bus menuju Makkah, tiga jamaah pingsan. Seorang jamaah pria berusia 76 tahun asal Selayar, Sulawesi Selatan, yang ikut pingsan akhirnya harus dirawat di klinik bandara dan akhirnya diberangkatkan bersama rombongan selanjutnya.
Terminal haji Bandara King Abdul Aziz Jeddah
Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat mengiyakan, belum tertibnya sejumlah embarkasi memberangkatkan jamaah dengan pakaian ihram memiliki konsekuensi kesehatan. “Bukan hanya masalah waktu tunggu di bandara yang menjadi terlalu lama, jamaah juga banyak yang kelelahan dengan harus menunggu semua selesai berihram,” ujar Arsyad Hidayat di Bandara Jeddah, Senin (6/8) malam.
Banyak pula di antara mereka yang harus terpisah dari rombongannya karena bus harus segera berangkat. Belum lagi jamaah yang terbawa paspornya oleh jamaah lain. “Jadi, akan banyak masalah yang mungkin muncul saat jamaah tidak berihram dari embarkasi,” kata Arsyad menambahkan.
Seorang jamaah kelelahan akibat cuaca panas (ilustrasi)
Sementara ini, ada sejumlah embarkasi yang kebanyakan jamaahnya belum berihram dari Tanah Air. Di antaranya Embarkasi Makassar, Embarkasi Palembang, Embarkasi Medan, Embarkasi Banda Aceh, dan Embarkasi Surabaya.
Sedangkan, yang tampak paling tertib adalah dari Embarkasi Solo. Embarkasi Jakarta-Bekasi dan Jakarta-Pondok Gede belakangan juga mulai mematuhi imbauan berpakaian ihram dari Tanah Air.