IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Tahun lalu, kuota jamaah haji Indonesia memang sudah ditambah menjadi 221 ribu. Namun, penambahan kuota tersebut berimbas pada kelebihan kapasitas tenda di Arafah dan Mina sehingga tahun lalu jamaah banyak yang mengeluh karena harus berdesakan saat tidur.
Menanggapi hal itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap tahun ini jamaah Indonesia tidak lagi berdesakan saat tidur. Menurut dia, Kemenag sudah memperbarui tenda yang akan dihuni jamaah.
"Alhamdulillah kalau di Arafah tendanya itu sudah kita perbarui. Sejak tahun lalu tidak ada lagi tenda dalam bentuk terpal yang kusam. Sekarang sudah baru. Hanya memang di Mina kita berharap mudah-mudahan tidak ada lagi pengalaman seperti tahun lalu yang sangat padat," ujar Lukman saat ditanya usai membuka Rakor Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Tahun 2018 di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa (7/8).
Menurut Lukman, kondisi di Mina memang sangat berbeda dengan di Arafah karena kapasitas tenda di Mina sangat terbatas. Selain itu, dia juga berharap agar tahun ini 221 ribu jamaah Indonesia tidak menghadapi kendala apa-apa saat wukuf di Arafah.
"Alhamdulillah tempat wukuf di Arafah seperti biasa karena Arafah itu luas. Mudah-mudah tidak ada kendala apa pun," ucap Lukman.
Namun, jamaah Indonesia harus mengantisipasi cuaca panas di tanah suci. Karena, menurut dia, diperkirakan suhu udara pada saat wukuf akan mencapai 50 derajat celcius.
"Hanya yang harus perlu kita antisipasi suhu udara yang akan panas. Karena berdasarkan perkiraan, pada saat wukuf itu bisa mencapai 50 derajat celsius," katanya.