IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil ketua komisi VIII DPR Iskan Qolba Lubis meminta pemerintah dan petugas haji mengantisipasi kejadian di luar perkiraan saat puncak haji di Armina. Salah satunya mengantisipasi jamaah haji yang sudah lanjut usia yang beiesiko tinggi.
"Secara umum, saya kira persiapan sudah bagus tapi yang belum diantisipasi pemerintah sampai sekarang adalah bagaimana penanganan jamaah haji lansia atau uzur yang risiko tinggi," ujar Iskan saat dihubungi wartawan, Rabu (8/8).
Iskan mengatakan selama ini belum ada kebijakan terhadap jamaah haji lanjut usia. Padahal jamaah haji lanjut usia memiliki risiko tinggi.
"Itu kan selama ini belum ada kebijakan, umpamanya seharusnya mereka disatukan dengan yang dekat mesjid atau pengurusnya begini. Belum ada itu, yang bertanggung jawab siapa. Jadi itu sampai hari ini belum jelas penanganannya jamaah lansia ini," ujar Iskan.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada jamaah haji tertib mengikuti imbauan dan petunjuk petugas haji. Termasuk terus menggunakan identitas yang sudah dipersiapkan bagi jamaah haji.
"Jamaah haji sudah disiapkan gelang, itu diminta selalu pakai agar kalau terjadi hilang atau tersesat, gelang itu cepat terdeteksi datanya. Lalu tiba-tiba sakit bisa cepat mendeteksi orang itu. Kan orang Arab itu susah kenali. Jadi gelang itu penting," ujarnya.