Senin 13 Aug 2018 12:06 WIB

150 WNI Berhaji dari Korsel

Mereka memanfaatkan kuota haji Korsel yang jarang terpenuhi.

Sebanyak 150 jamaah warga negara Indonesia yang berangkat haji dari Korea Selatan tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Ahad (12/8) sore. Mereka berangkat memanfaatkan kuota haji Korsel yang jarang terpakai.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Sebanyak 150 jamaah warga negara Indonesia yang berangkat haji dari Korea Selatan tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Ahad (12/8) sore. Mereka berangkat memanfaatkan kuota haji Korsel yang jarang terpakai.

IHRAM.CO.ID, Oleh: Fitriyan Zamzami dari Jeddah, Arab Saudi

JEDDAH -- Seratusan lebih warga negara Indonesia (WNI) yang berangkat haji dari Korea Selatan (Korsel) tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Ahad (12/8) petang. Mereka adalah bagian dari warga negara asing yang berangkat menggunakan sisa kuota visa haji dari Negeri Ginseng tersebut.

Di Bandara Jeddah, para WNI tersebut keluar melalui Gerbang C. Meski dengan rompi kuning bergambar bendera Korsel, mereka tak meninggalkan tradisi dari Tanah Air. Sebagian nampak tiba mengenakan sarung dan peci.

Sriyono (40 tahun) adalah salah satu dari rombongan haji tersebut. Pria yang berasal dari Solo itu mengatakan sudah enam tahun belakangan bekerja di perusahaan manufaktur di Korsel.

“Kebanyakan yang berangkat memang pekerja, tapi ada juga yang mahasiswa,” ujarnya di Bandara King Abdulaziz.

Ia menceritakan, tak perlu mengantre untuk berangkat dari Korsel. Kuota haji yang dimiliki negara tersebut jarang terpenuhi.

photo
Sebanyak 150 jamaah warga negara Indonesia yang berangkat haji dari Korea Selatan tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Ahad (12/8) sore. Mereka berangkat memanfaatkan kuota haji Korsel yang jarang terpakai. Foto: Republika/Fitriyan Zamzami

Tahun ini, sebanyak 150 jamaah haji berkewarganegaraan Indonesia bertolak dari Bandara Seoul. “Ada 150 lagi orang Uzbekistan, jadi kami ada sekitar 300 orang,” kata Sriyono.

Menurut dia, untuk berangkat haji mereka tinggal memohon visa ke Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Korsel. Tak ada waktu tunggu keberangkatan bagi calon jamaah haji.

Wong yang Muslim kebanyakan ya kami-kami ini,” kata dia.

Keberangkatan mereka diurus perusahaan travel dari Korsel. Biaya untuk berangkat, menurut Sriyono, berkisar Rp 50 juta.

“Ya kalau nabung cukuplah,” kata dia soal perbandingan biaya itu dengan bayaran kerjanya.

Pekerja lainnya adalah Nurdin (35) yang sudah dua tahun belakangan bekerja di salah satu pabrik di Korsel. Ia juga bertindak membimbing rekan-rekannya di Bandara King Abdulaziz, hari itu.

“Doakan kami sehat dan bisa dapat haji mabrur ya,” kata dia.

photo
Sebanyak 150 jamaah warga negara Indonesia yang berangkat haji dari Korea Selatan tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Ahad (12/8) sore. Mereka berangkat memanfaatkan kuota haji Korsel yang jarang terpakai. Foto: Republika/Fitriyan Zamzami

Menurut catatan sensus terkini, Muslim di Korsel jumlahnya sekitar 100 ribu orang dari 51 juta penduduk negara tersebut. Meski begitu, kuota haji yang dijatah Kerajaan Arab Saudi terhadap negara itu sebanyak 360 orang.

Menurut rilis yang dilansir Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul, Duta Besar RI untuk Korsel Umar Hadi secara langsung melepas keberangkatan 150 WNI ke Tanah Suci tahun ini. "Pesan saya agar teman-teman memperhatikan tiga jaga; jaga hati, jaga ibadah, dan jaga nama baik Indonesia," kata Umar saat melepas jamaah di Masjid Jami Itaewon, Seoul, seperti dilansir KBRI, Ahad (12/8).

Menurut Umar Hadi, bisa menunaikan ibadah haji menjadi daya tarik tersendiri bagi para pekerja Indonesia di Korsel. Selain kuota haji yang demikian leluasa, para pekerja juga memiliki kelebihan rezeki dan kondisi fisik yang masih prima karena masih berusia muda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement