Selasa 14 Aug 2018 15:52 WIB

Sosialisasi Aturan Haji di Embarkasi Belum Seragam

Masih ada jamaah yang belum berpakaian ihram saat tiba.

Petugas haji Arab Saudi membantu pelayanan kedatangan jamaah haji Indonesia di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Senin (6/8). Seiring visi Saudi 2030, para petugas Saudi mampak lebih ramah melayani jamaah haji tahun ini.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Petugas haji Arab Saudi membantu pelayanan kedatangan jamaah haji Indonesia di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Senin (6/8). Seiring visi Saudi 2030, para petugas Saudi mampak lebih ramah melayani jamaah haji tahun ini.

IHRAM.CO.ID, Oleh: Fitriyan Zamzami dari Jeddah, Arab Saudi

JEDDAH -- Gelombang kedatangan jamaah haji di Tanah Suci sudah sudah mendekati akhir di Bandara King Abdulaziz, Jeddah. Meski kedatangan sejauh ini tergolong lancar, masing-masing kloter dari berbagai embarkasi kerap datang dengan pandangan yang berbeda-beda soal proses kedatangan.

Pada Senin (13/8) dini hari, misalnya, salah satu kloter dari Embarkasi Surabaya masih datang dengan kebanyakan jamaah pria belum berpakaian ihram. Hal ini menyalahi imbauan yang sudah disampaikan sejak awal kedatangan gelombang kedua, awal Agustus lalu.

Menurut petugas Daker Bandara Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH), jamaah yang hendak berpakaian ihram dari embarkasi mengaku dilarang oleh pembimbing dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang mendampingi. “Ini bisa berujung teguran karena melanggar edaran yang dibuat kementerian,” kata Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat,” Selasa (14/8).

Pada Senin (13/8) sore, sejumlah jamaah dari salah satu kolter dari Embarkasi Solo juga kebingungan saat hendak memasuki bus. Sebagian mereka masih bersikeras harus berjalan berombongan meski aturan terbaru dari Saudi mendorong pengelompokan rombongan dilakukan kembali di hotel karena pendorongan dari bandara harus secepatnya.

Hal ini beberapa kali menimbulkan bakudebat antara petugas di lapangan dengan pimpinan rombongan. Hanya setelah diberikan pengertian di bandara baru pimpinan rombongan dan jamaah bersangkutan mematuhi.

Sedangkan kloter dari Embarkasi Makassar, Embarkasi Surabaya, dan Embarkasi Batam, sempat meninggalkan koper besar mereka begitu saja setelah tiba di bandara. Padahal, telah ada imbauan dari pusat, aturan terbaru di Saudi adalah jamaah harus membawa koper masing-masing di bandara.

Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat mengatakan, memang perlu ada sosialisasi yang lebih gencar terkait kebijakan percepatan kedatangan jamaah di Bandara King Abdulaziz. Dalam beberapa kesempatan, kesalahan informasi yang diterima jamaah di Tanah Air bisa berujung panjang di Tanah Suci. Misalnya, jamaah bisa tak ikut berangkat rombongan ke Makkah karena tak ditanamkan soal perlunya membawa paspor masing-masing.

Persoalan sosialisasi berpakaian ihram juga krusial mengingat dalam sejumlah kasus membuat jamaah tertinggal rombongan, bahkan sempat memunculkan gangguan kesehatan. Beberapa jamaah lansia misalnya, sempat harus ditangani di klinik kesehatan karena terlampau lama terpapar panas di bandara saat menanti rombongannya berpakaian ihram.

“Ke depannya, masing-masing embarkasi harus lebih gencar menyosialisasikan perubahan peraturan-peraturan di Tanah Suci,” kata dia.

Baca juga: 1,3 Juta Peziarah Haji Tiba di Tanah Suci

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement