Rabu 15 Aug 2018 11:40 WIB

PPIH Diminta Awasi Pelayanan Hotel

Manajemen hotel harus sigap merespons laporan petugas misalnya soal air dan listrik.

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis
Foto: dok. Kemenag.go.id
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis

Laporan Wartawan Republika.co.id, Erdy Nasrul dari Makkah Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH --  Pemerintah mengimbau Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) meningkatkan pengawasan hotel. Semua standar pelayanan hotel harus berjalan dengan baik.

Persediaan air adalah yang utama. Kebanyakan hotel di Makkah tidak mengambil air dari tanah. Mereka membeli air hasil desalinasi laut yang ditampung di tangki. “Semakin mendekati puncak haji, petugas harus meningkatkan pengawasannya. Petugas akomodasi misalkan, harus mengecek apakah air masih tersedia atau sudah berkurang banyak,” kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis di Syisyah Makkah pada Rabu (15/8).

Jika persediaan air sudah sampai separuh tangki penampungan, maka petugas harus memperingatkan pengelola hotel untuk segera mengisi ulang. Manajemen hotel harus sigap merespons laporan petugas dengan segera membeli air bersih dan mengisinya.

Kalau pengelola hotel tidak sigap, maka petugas haji harus turun tangan memesan air. Tanda terima dan bukti pemesanan dilaporkan ke kantor daerah kerja. Nantinya pembayaran hotel akan dikurangi biaya pemesanan air bersih. Semakin sering mengabaikan keluhan PPIH, semakin banyak uang pembayaran hotel yang dikurangi.

Sri Ilham menjelaskan hal ini merupakan peringatan dan evaluasi bagi pengelola hotel yang ditempati jamaah haji Indonesia. Mereka harus serius memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji Indonesia.

Selain air, petugas akomodasi juga wajib memantau arus listrik. Jika mengalami pemadaman, maka harus menghubungi kantor perusahaan listrik Makkah untuk menyampaikan pengaduan pemadaman yang mengganggu kenyamanan. “Tentu kita berharap pemadaman tidak berlangsung lama,” katanya.

Kepala Seksi Akomodasi Daker Makkah Ihsan Faisal mengimbau jamaah haji untuk berhemat menggunakan air dan listrik. Sebabnya, sebagian besar dari 164 hotel di Makkah yang dihuni jamaah Indonesia sudah dihuni. Hanya sebagian kecil kamar masih kosong yang akan ditempati kloter terakhir, Mereka akan tiba di Jeddah pada Kamis (16/8) pagi.

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin mengunjungi sejumlah hotel di Makkah tempat menginap jamaah haji Indonesia. Setelah berkunjung ke hotel Manazel di sektor 7, putra KH Saifudin Zuhri ini menyambangi hotel Rizq Palace yang berada di sektor 9.

Lukman menyapa jamaah haji asal Jambi, Lombok, dan Pekanbaru. Di hadapan mereka Menag menyampaikan duka cita. “Semoga kita semua diberikan ketabahan dan kesabaran menghadapi berbagai permasalahan. Mari bersama-sama kita doakan saudara kita yang mengalami musibah,” ucapnya.

Menteri Agama berpesan kepada jamaah di hotel Riqz Palace tetap mendoakan masyarakat di Tanah Air untuk bisa pergi ke Tanah suci. Menag melakukan kunjungan pertamanya ke hotel-hotel yang ditempati para jamaah haji Indonesia.

Hotel pertama yang disambanginya adalah hotel Manazel Al Hour di sektor 7 (704). Di sini jamaah haji indonesia berasal dari Bogor, Solo, Temanggung, Wonosobo, dan Klaten. Kedatangannya mendapat sambutan meriah dari para jamaah haji yang sebenarnya ingin berangkat ke Masjidil Haram.

Sebagian besar jamaah mengajak Menag foto bersama, karena mereka terkesan dengan kunjungan itu. "Akhirnya bisa foto sama Pak menteri," ujar Hartono salah satu jamaah asal Temanggung.

Jamaah haji menyatakan puas dengan pelayanan katering, akomodasi, dan transportasi. Mereka menilai pelayanan selama di Tanah Suci sudah bagus. Hotel tak lagi mengalami kepadatan. Makanan datang tepat waktu. Transportasi menuju al-Haram juga sangat mudah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement