IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan tenda untuk jamaah calon haji Indonesia di kawasan Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) telah siap hampir 100 persen dan tinggal membenahi sedikit fasilitas-fasilitas pendukung. "Mendekati 100 persen," kata Lukman saat ditemui usai meninjau kawasan Armuzna, Arab Saudi, Kamis (16/8).
Menag yang juga Amirul Hajj Indonesia meninjau arena Armuzna, seperti fasilitas untuk mabit, dapur, perlengkapan kesehatan, toilet, karpet, pendinging ruangan dan sarana prasarana terkait lainnya.
Dia mengatakan sebanyak 204 ribu calhaj reguler Indonesia akan menempati tenda-tenda yang disediakan oleh 70 maktab atau unit pengelola fasilitas jamaah dari pihak Arab Saudi. Masing-masing maktab memiliki tenda dengan jumlah bervariasi yaitu 20-30 kamp. Sementara itu, setiap maktab mengelola sekitar 2-3 ribu calhaj.
Khusus untuk fasilitas kesehatan, kata dia, memerlukan sarana yang berbeda dengan tenda jamaah sehat. Tenda kesehatan dirancang agar ruangannya relatif dingin, lantai dasar dilapisi triplek dan ruangan lebih rapat agar debu tidak mudah masuk supaya tidak mempengaruhi pasien sakit.
"Ini agar layaknya pos kesehatan, orang sakit butuh kesejukan," kata Lukman.
Untuk fasilitas dapur, dia mengatakan bahan bakar menggunakan kayu guna menghindari risiko kebakaran. Kayu cenderung lebih aman dari gas dan minyak.
Selanjutnya untuk mushola di Armuzna, dirancang terpisah antara laki-laki dan perempuan sebagaimana tenda jamaah yang digunakan untuk mabit.
"Mushola dipisah laki perempuan ada dua tenda besar depan untuk pria belakang perempuan," kata dia.
Adapun fasilitas pendingin tenda, kata dia, diatur agar jamaah tidak merasa gerah di dalam tenda tersebut. Dia mengatakan di tenda jamaah saat ini dirancang sedemikian rupa sehingga tahan terhadap angin kencang, ruangan lapang, lebih nyaman dan tahan api. Tenda jenis ini tergolong baru karena baru dipakai mulai pada penyelenggaraan haji tahun lalu.
Sedangkan fasilitas AC memang tergolong tidak banyak ada di tenda jamaah Indonesia karena memang disengaja agar tenda tidak boros konsumsi listrik.
Sebagai kompensasinya, tenda jamaah dilengkapi dengan kipas angin air (mist fan) sehingga bisa menjaga ruangan kamp memiliki suhu yang ideal di tengah teriknya matahari di Arab Saudi.