Selasa 21 Aug 2018 17:51 WIB

Jamaah Sakit saat Wukuf Berkurang

Tercatat ada sebanyak 145 jamaah ditangani PKHI Arafah.

Jamaah haji melaksanakan shalat Dhuhur di masjid Namirah, Arafah, Senin (20/8), pada saat wukuf haji.
Foto: AP/Dar Yasin
Jamaah haji melaksanakan shalat Dhuhur di masjid Namirah, Arafah, Senin (20/8), pada saat wukuf haji.

Laporan Wartawan Republika.co.id, Fitriyan Zamzami dari Makkah, Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Jumlah jamaah yang harus dirawat di Pos Kesehatan Haji Indonesia di Arafah menurun drastis tahun ini. Sejumlah faktor termasuk strategi penanganan terkini disebut jadi penyebab penurunan jumlah pasien tersebut.

Hingga pungkasnya pelaksanaan wukuf di Arafah Senin (20/8) malam waktu setempat, tercatat sebanyak 145 jamaah ditangani PKHI Arafah. Dari jumlah itu, yang dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji (KKHI) Makkah sebanyak 39 orang.

Tahun ini sebanyak enam jamaah wafat sehari sebelum wukuf dan pada saat pelaksanaan wukuf. Dari jumlah itu, seorang meninggal di pemondokan dan lainnya di perjalanan meenuju tempat rujukan. “Jadi nol jamaah meninggal di pos kesehatan,” kata Kepala Seksi Kesehatan Daker Bandara Eddy Supriyatna di PKHI.

PKHI masih akan menerima jamaah sakit hingga keberangkatan terakhir kloter jamaah ke Muzdalifah pada pukul 00.00 Selasa (21/8). Hingga Senin malam, masih ada 31 jamaah dirawat di posko tersebut. Mereka rencananya akan dikembalikan ke rombongan untuk berangkat ke Muzdalifah bila memungkinkan, atau dievakuasi ke Makkah bila masih harus dirawat.

Baca: Banyak Jamaah Sakit di Mina

Menurut Eddy, catatan sepanjang pelaksanaan wukuf di Arafah tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Pada periode yang sama tahun lalu, Eddy mengatakan, lebih dari 400 orang dirawat di PKHI Arafat. Artinya, jumlah yang dirawat tahun ini tak sampai separuh jumlah tahun lalu.

Selain itu, tahun lalu sebanyak 20 jamaah wafat di PKHI berbanding dengan nol pasien tahun ini. Eddy menyatakan belum bisa memastikan faktor-faktor penyebab turunnya jumlah pasien tersebut. Namun, menurutnya tahun lalu memang kali pertama kesiapan selepas kuota jamaah Indonesia dikembalikan jadi 221 ribu orang. “Tahun ini jumlahnya sama tapi kami sudah menyiapkan diri,” kata Eddy.

Selain itu, tenda Pos Klinik Kesehatan Haji Indonesia tahun ini juga dilengkapi pendingin besar. Hal tersebut, kata Edy, memungkinkan para petugas kesehatan merawat jamaah dan melakukan intervensi medis terhadpa jamaah dengan lebih baik.

Pihak kesehatan, kata dia, juga melakukan tindakan promotif dan preventif terhadap jamaah sejak dari Tanah Air. “Di Tanah Air sudah kita lakukan propaganda ubah prilaku jamaah haji terutama hidup sehat dan bersih menjelang keberangkatan. Gelombang pertama dan kedua juga dilakukan TPP. Itu juga mungkin yang juga menjadi faktor,” kata dia.

Pos Kesehatan Haji Indonesia di Arab Saudi juga menerapkan observisasi lebih lekas tahun ini. Pasien yang masuk dalam kategori triase kuning langsung diobservasi dan dikembalikan ke rombongan begitu pulih. Sementara yang kian parah dan memasuki triase merah langsung dirujuk ke RS Arab Saudi.

Sedangkan Kasatgas Arafah Arsyad Hidayat menceritakan, ada sejumlah faktor juga berperan mengecilkan jumlah jamaah sakit sepanjang wukuf tahun ini. Di antaranya, menurut dia, jamaah nampaknya cukup tidur dan konsumsinya tercukupi. “Kemudian, hujan yang sempat turun dan cuaca berikutnya tidak panas itu sangat membantu,” kata dia.

Suhu di Arafah sepanjang pelaksanaan wikuf memang takrncapai 50 derajat celcius seperti yang sebelumnya diperkirakan. Pada Ahad (19/8) bahkan sempat terjadi angin kencang dan hujan dan suhu pada waktu pelaksanaan wukuf hanya berkisar 40 derajat celcius.

Meski begitu, Arsyad mengakui ada respons yang lebih lekas pada penanganan kesehatan tahun ini. Setiap petugas Satgas Arafah memohonkan ambulans, menurut Arsyad biasanya langsung dikirim. "Saya menyaksikan sendiri ketika ada laporan disampaikan langsung dijemput dengan lekas,” kata dia. Selain itu, menurutnya jadwal kerja tim kesehatan tahun ini lebih fleksibel. Dengan begitu, panggilan kedaruratan bisa lebih lekas ditanggapi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement