IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/ Debarkasi Jakarta Pondok Gede, Saiful Mujab menyampaikan jamaah haji DKI Jakarta dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (28/8) pukul 03.00 WIB.
"Kemarin sudah kita rapatkan terkait persiapan penyambutan kloter pertama, jadi sudah kita rapatkan, kita persiapkan tempat untuk proses kedatangan jamaah," kata Saiful kepada Republika.co.id, Ahad (26/8).
Ia menerangkan, begitu jamaah haji datang ke Debarkasi Asrama Haji akan langsung dimasukkan ke Gedung Serbaguna II untuk istirahat sebentar. Panitia kemudian akan memberikan makanan ringan kepada jamaah haji. Rencananya, akan ada penyambutan secara resmi untuk kelompok terbang (kloter) pertama yang datang ke Jakarta.
Ia menjelaskan, setelah dikumpulkan di Gedung Serbaguna II, jamaah haji diperkenankan untuk mengambil koper dan air zam-zam. Selanjutnya jamaah haji akan bertemu keluarganya yang menanti di halaman parkir Debarkasi Asrama Haji Jakarta Pondok Gede.
Ia menyampaikan, sekarang PPIH Debarkasi Asrama Haji Jakarta Pondok Gede sudah membuat aturan. "Keluarga menjemput hanya di luar pintu gerbang asrama haji atau di tempat parkir," ujarnya.
Saiful menegaskan, seluruh keluarga hanya boleh menunggu di parkiran. Setelah jamaah haji mengambil koper dan air zam-zam akan didampingi oleh petugas pembawa barang menuju tempat parkir. PPIH sudah menyiapkan para petugas yang akan membantu membawa barang-barang jamaah haji.
Di parkiran juga tersedia papan pengumuman (running text) yang menginformasikan waktu kedatangan jamaah haji. Sehingga keluarga yang menjemput bisa mengetahui jamaah haji tiba di bandara dan asrama haji pukul berapa.
Setelah keberangkatan calon jamaah haji PPIH juga sudah melaksanakan evaluasi. Ada keterlambatan penerbangan ke Arab Saudi, hal ini sudah dievaluasi. "Terkait pengambilan foto biometrik dan sidik jari hari pertama ngadat (ada masalah koneksi jaringan internet dengan Arab Saudi)," ujarnya.
Ia menambahkan, pelayanan-pelayanan lain termasuk kesehatan juga dievaluasi. Jamaah haji Jakarta dan Banten rujukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sedikit terkendala. Sebab masih ada jamaah calon haji yang BPJS-nya tidak aktif karena belum bayar.