IHRAM.CO.ID, SURABAYA -- Kelompok terbang (kloter) pertama jamaah haji debarkasi Surabaya tiba di Asrama Haji Debarkasi Surabaya pada Selasa (28/8) pagi. Pesawat Saudi Arabia Airlines SV 5110 yang semula dijadwalkan tiba pada 01.00 WIB, nyatanya baru mendarat pukul 01.45 WIB di Bandar Udara Internasional Juanda, Sidoarjo.
Setibanya mereka langsung diantar ke Asrama Haji Debarkasi Sukolilo, Surabaya. Di sana, mereka langsung disambut oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur sekaligus Panitia Penyelenggara Ibada Haji (PPIH), Syamsul Bahri.
Syamsul mengungkapkan, kloter satu jamaah haji debarkasi Surabaya, asal Situbondo ini utuh sampai ke Tanah Suci. Dimulai dari keberangkatan sebanyak 450 orang, dengan rincian 445 jamaah haji dan lima petugas. "Pulang juga sama 450 orang," kata Syamsul.
Sesampainya di asrama, para jamaah haji ini harus mengikuti beberapa tahapan. Dimulai dari penyesuaian paspor dan juga pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dengan scanning suhu tubuh menggunakan thermoscanner.
Baca juga, Jamaah Diminta Jangan Selundupkan Zamzam
"Alhamdulillah, kloter pertama ini normal semua suhu tubuh jamaah ini," ujar Syamsul.
Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya Markus menjelaskan, sebelum kembali ke Tanah Air, para jamaah sudah dilarang membawa air zamzam lebih dari 100 mililiter. Sebagai gantinya, air zamzam itu diserahkan sesaat mereka sampai di asrama haji.
"Masing-masing lima liter yang ditampung dalam galon kecil," ujar Markus.
Markus menyebutkan, air zamzam ini langsung dibawa dari Mekkah melalui perantara Saudi Arabia Airlines sejak proses embarkasi berlangsung. "Jumlah totalnya tinggal dikali jumlah peserta haji saat ini dikali masing-masing mendapat lima liter," ujar dia
Setelah jamaah haji sampai di asrama dan telah menjalani proses penyesuaian paspor dan tes kesehata, air zamzam ini langsung diberikan. Markus juga memperkenankan bagi jamaah yang hendak dijemput namun dengan beberapa syarat.
Pertama, berkoordinasi dengan panitia Kemenag kabupaten/kota asal daerah masing-masing. Menurutnya, selepas dari asrama haji itu merupakan tanggung jawab dari panitia Kemenag daerah. Sehingga bagi, pihak keluarga maupun Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) agar berkoordinasi terlebih dahulu dengan panitia.
"Di daerah biasanya ada check list, siapa yang bersama rombongan dan siapa yabg dijemput pribadi," kata Markus.
Kedua, untuk mobil pribadi di parkir di luar asrama haji. Dilarang para penjemput memparkirkan mobil di dalam asrama. Ketiga, mobil tidak diperkenankan masuk asrama kecuali emergensi atau sudah mengantongi izin dari pihak keamanan maupun langsung dari PPIH.
"PPIH juga memfasilitasi penjemputan jamaah secara kolektif oleh KBIH untuk masuk ke asrama haji dengan kendaraan besar seperi bus dan sejenisnya," ujar Markus.