Selasa 28 Aug 2018 15:51 WIB

Kemenag Ingatkan Jamaah Agar Taati Peraturan

Tiap jamaah hanya diizinkan membawa dua tas sesuai dengan yang diberikan Kemenag

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Koper Jamaah Haji Indonesia
Foto: Republika/Fitryan Zamzami
Koper Jamaah Haji Indonesia

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia meminta para jamaah haji yang akan kembali ke Tanah Air untuk menaati segala peraturan yang berlaku. Termasuk di antaranya masalah bagasi dan larangan membawa air zamzam dalam bagasi.

Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Sub Direktorat Dokumen dan Perlengkapan Haji Kemenag Nasrullah Jassam. Imbauan ini dikeluarkan mengingat setiap tahunnya masih ada saja jamaah yang mencoba untuk melanggar.

"Jamaah sebelum pulang semua sudah diberikan sosialisasi, ada batas maksimal untuk bagasi maupun kabin. Kalau ketahuan ada kelebihan berat bagasi maka ini akan ditangani di Jeddah, bisa dilakukan pembongkaran," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id Selasa (28/8).

Ia menyebut tiap jamaah hanya diizinkan membawa dua tas sesuai dengan yang diberikan Kemenag sebelumnya. Satu berupa tas koper berukuran besar untuk di bagasi dan satu lagi tas kecil untuk kabin.

Proses evakuasi atau pengumpulan bagasi dilakukan sehari sebelum jamaah berangkat ke bandara. Penimbangan dan pengumpulan dilakukan di gudang tiap-tiap maskapai penerbangan baik Garuda ataupun Saudi Airlines. "Jadi kalau ada yang kelebihan muatan atau ketahuan bawa air zamzam di bagasi, itu bisa dikeluarkan di awal. Saat masih di gudang," lanjut Nasrullah.

Tiap jamaah nantinya akan diberikan air zamzam sebanyak lima liter saat sudah berada di Asrama Haji masing-masing. Air zamzam ini sudah disiapkan oleh pemerintah Indonesia.

Namun demikian Nasrullah mengaku setiap tahunnya masalah jamaah yang melanggar memang ada. Ada saja yang ketahuan membawa air zamzam ke dalam koper atau bagasi kabin.

Ia pun mengingatkan bahaya membawa air zamzam ini ke dalam pesawat. Di antaranya hal ini bisa memperlambat proses jamaah naik ke pesawat juga menjaga keamanan teknis pesawat karena takut ada kebocoran.

"Ketika ada yang ketahuan membawa air zamzam, maka itu harus dibongkar. Kita minta kesadaran jamaah demi proses kepulangan yang lebih lancar. Kalau ada yang ketahuan dan dibongkar, ini akan memperlama proses pergerakan jamaah juga," ucapnya.

Nasrullah juga meminta kepada jamaah untuk tidak terprofokasi oleh cerita-cerita dari jamaah yang sebelumnya bisa lolos membawa air zamzam ke dalam pesawat. Menurutnya itu hanya satu di antara banyaknya jamaah dan faktor keberuntungan dan kebetulan.

"Peraturan internasional khususnya untuk haji, ini sudah jelas dan memang tidak diperkenankan. Jadi untuk jamaah yang akan kembali ke tanah air, mohon peraturan ini dipatuhi," lanjut Nasrullah.

Untuk tiap PPIH sendiri Nasrullah juga meminta untuk selalu siap 24 jam. Antisipasi kedatangan jamaah harus dilakukan kapanpun karena bisa lebih cepat atau lebih lama dari estimasi yang sudah dibuat. Jamaah haji Indonesia sejak Senin (27/8) kemarin memang sudah mulai kembali pulang. Kepulangan terakhir akan terjadi pada gelombang kedua yaitu 25 September. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement