IHRAM.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 360 jamaah haji kelompok terbang (kloter) pertama tiba di Asrama Haji Solo, Selasa (28/8) pukul 12.00 WIB. Jamaah haji tersebut berasal dari Kabupaten Tegal dan seorang dari Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Jamaah haji kloter pertama dari Embarkasi/Debarkasi Solo mendarat di Bandara Adi Soemarmo pada pukul 11.05 WIB. Mereka langsung dibawa menuju Asrama Haji di Donohudan, Kabupaten Boyolali.
Setelah turun dari bus, jamaah haji tersebut langsung masuk ke Gedung Muzdalifah. Mereka menjalani pemeriksaan barang bawaan melalui mesin X-ray, serta pemeriksaan paspor.
Kasubbag Humas Panitia Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Solo, Afief Mundzir mengatakan, secara umum jamaah haji kloter pertama yang dipulangkan dari Embarkasi/Debarkasi Solo dalam kondisi sehat. Hanya ada beberapa jamaah yang kecapaian sehingga dibawa menggunakan ambulans dari Bandara Adi Soemarmo menuju Asrama Haji Donohudan.
"Semuanya 360 jamaah haji dalam kondisi baik. Insya Allah langsung bisa dipulangkan ke kabupaten/kota masing-masing," kata Afief kepada wartawan di sela-sela kedatangan jamaah haji di Asrama Haji Donohudan, Selasa (28/8).
Dia menjelaskan, PPIH telah mengantisipasi untuk memastikan jamaah haji tidak membawa virus dari Arab Saudi. Sebelum turun di bandara, jamaah haji telah menjalani pemeriksaan kesehatan di pesawat untuk memastikan tidak adanya virus penyakit menular dari Tanah Suci. Sehingga saat sampai di Asrama Haji tinggal dilakukan pengecekan tas dan paspor.
Afief menyatakan, jumlah jamaah haji pada pemberangkatan dan kepulangan kloter pertama agak berbeda. Saat berangkat, kloter pertama hanya berjumlah 357 jamaah calon haji. Kemudian saat kepulangan, kloter pertama berjumlah 360 jamaah haji. Hal tersebut dikarenakan ada tiga jamaah haji yang dipulangkan lebih awal.
Salah satunya Bupati Demak, Muhammad Nasir. Saat berangkat, Nasir tergabung dalam kloter 95.
Namun, dia dipulangkan lebih awal karena izin cuti dari Kementerian Dalam Negeri terbatas. Dua jamaah lainnya merupakan pasangan suami istri yang sebenarnya tergabung dalam kloter pertama. Tetapi karena suatu hal, keduanya ikut berangkat pada kloter lima.
Di sisi lain, jumlah jamaah haji dari Embarkasi/Debarkasi Solo yang meninggal totalnya sebanyak 38 orang. Seorang di antaranya meninggal di Indonesia sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci. Sedangkan 37 orang meninggal di Arab Saudi.
Afief mengakui, jumlah jamaah haji yang meninggal paling banyak dari Embarkasi/Debarkasi Solo. Tetapi, hal tersebut berbanding lurus dengan jumlah kloter yang memang besar secara nasional. Menurutnya, ada beberapa jamaah haji yang meninggal tersebut tidak dalam kategori risiko tinggi (risti).
"Rata-rata jamaah yang meninggal itu karena kardiovaskular atau penyakit jantung yang memang disebabkan perbedaan iklim, cuaca kecapaian dan semuanya berawal dari itu," ungkapnya.
Pada kepulangan jamaah haji hari pertama ini, direncanakan sebanyak empat kloter yang dipulangkan melalui Embarkasi/Debarkasi Solo. Totalnya sebanyak 1.433 jamaah haji. Secara rinci, kloter pertama 360 jamaah haji, kloter kedua 358 jamaah haji, kloter ketiga 355 jamaah haji dan kloter keempat 360 jamaah haji.
Kloter pertama sampai ketiga merupakan jamaah haji asal Kabupaten Tegal ditambah seorang dari Kabupaten Demak. Sedangkan kloter keempat campuran dari Kabupaten Tegal dan Kabupaten Batang.
Secara keseluruhan, tahun ini PPIH Embarkasi Solo memberangkatkan 34.024 jamaah calon haji ke Tanah Suci yang terbagi dalam 95 kloter. Mereka akan dipulangkan secara bertahap ke Tanah Air sesuai jadwal sampai 25 September 2018.
"Mereka langsung dipulangkan. SOP kita itu jamaah untuk kepulangan ini upacara sebentar di gedung Muzdalifah. Kemudian jamaah naik bus penjemput langsung berangkat ke kabupaten/kota masing-masing," ucap Afief.