IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Hingga hari keempat fase kepulangan jamaah haji ke Tanah Air, sebanyak 49 kloter atau 22.008 jamaah haji Indonesia telah diterbangkan ke Tanah Air, Kamis (30/8) pagi waktu Saudi. Sementara, jamaah yang wafat sudah mencapai 210 orang.
Rinciannya adalah 141 jamaah wafat di Makkah, 28 di Madinah, 8 di Arafah, 6 di Muzdalifah, 24 di Mina. Sisanya atau tiga jamaah wafat di Daker Bandara. Berdasarkan daftar di laman resmi Kemenag, ratusan jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci itu berusia di atas 50 tahun.
Karena itu, sebelumnya Kemenag telah mengimbau agar masyarakat Indonesia yang mampu, segera mempersiapkan haji sejak dini. Bahkan, jika perlu segera mendaftaran diri sejak di bangku sekolah karena antrean haji semakin lama.
Kasubdit Pendaftaran Haji Kemenag, Noer Aliya Fitra (Nafit) telah mengatakan sebelumnya bahwa persyaratan untuk mendaftar haji saat ini minimal berusia 12 tahun. Karena itu, menurut dia, sebaiknya masyarakat mulai mendaftarkan diri sejak dini, sehingga setelah akan berangkat tidak menjadi jamaah berisiko tinggi (jamaah risti).
"Kalau sekarang untuk daftar haji itu kan minimal 12 tahun. Jadi kalau bisa sedini mungkin. Jadi mulai sejak sekolah itu mereka sudah disiapkan untuk mendaftar haji. Karena sekarang dengan semakin panjangnya antrean, ini juga semakin menambah lama orang itu berangkat," ujar Nafit saat dihubungi Republika.co.id.
Nafit mengatakan bahwa selama ini calon jamaah haji yang mendaftar kebanyakan berusia 40 hingga 50 tahun. Sehingga saat berangkat haji banyak yang sudah lansia dan menjadi jamaah risti. Dengan banyaknya jamaah risti, jamaah Indonesia tidak sedikit yang meninggal dunia di Tanah Suci.