Jumat 31 Aug 2018 10:09 WIB

Saudi Terus Kembangkan Transportasi untuk Jamaah Haji

Sejak diperkenalkan 23 tahun lalu, pengembangan itu terus meningkatkan kapasitasnya.

Rep: Umi Nur Fadillah/ Red: Agung Sasongko
Foto udara antrean bus yang digunakan jamaah haji tengah berwukuf di Padang Arafah, Senin (20/8).
Foto: Sedat Suna/EPA EFE\
Foto udara antrean bus yang digunakan jamaah haji tengah berwukuf di Padang Arafah, Senin (20/8).

IHRAM.CO.ID, MAKKAH — Pemerintah Arab Saudi terus meningkatkan kualitas layanan transportasi bagi jamaah haji. Sejak diperkenalkan 23 tahun lalu, pengembangan itu terus meningkatkan kapasitasnya.

Kepala Departemen Penelitian dan Studi di institut itu, Othman bin Bakr Qazzaz mengatakan pemerintahan Raja Salman berupaya semaksimal mungkin membantu jamaah melakukan haji dengan mudah, damai, aman, dan selamat. Karena itu, lembaga tersebut didirikan untuk membantu meneliti banyak hal. Salah satu proyek penelitian paling penting adalah mengadakan shuttle bus di Makkah.

Proyek bus dimulai pada 1995. Pengadaannya melibatkan Pendirian Tawafa Nasional untuk Jamaah Turki dan Muslim Eropa, Amerika, dan Australia. Proyek tersebut dirancang untuk menemukan cara mengurangi kepadatan arus lalu lintas.

Khususnya di jalan-jalan yang digunakan jamaah untuk melakukan perjalanan dari Arafah ke Mina, dan melindungi pejalan kaki dari risiko kecelakaan kendaraan. Rute bus khusus disediakan untuk membantu jamaah lebih cepat berpindah dari kamp ke Muzdalifah, Mina, dan Arafat.

“Proyek itu sukses besar dalam membantu jamaah bepergian dengan aman dan cepat dari Arafah ke Mina,” kata Qazzaz.

Kesuksesan proyek bus, kemudian diperluas ke Pendirian Tawafa Nasional untuk Jamaah Negara-negara Non-Arab Afrika, Pendudukan Tawafa Nasional untuk Jamaah Asia Selatan, dan Pendirian Tawafa Nasional untuk Jamaah Asia Tenggara.

Dia mengatakan, layanan itu tidak hanya menghubungkan kamp-kamp jamaah dengan tempat-tempat suci, tetapi juga bagian lain dari kota itu, dan beroperasi selama musim haji dan umrah.

Tahun ini, bus mulai mengangkut jamaah dari Arafah ke Muzdalifah pada 20 Agustus.

Pusat bus antar-jemput memiliki ruang untuk menampung 2.000 bus. Kawasan ini juga ditutup untuk lalu lintas kendaraan lain.

Jamaah diangkut dari Arafah ke Muzdalifah dalam waktu kurang dari 20 menit. Sedangkan total waktu perjalanan, termasuk bongkar-muat barang, memakan waktu kurang dari 50 menit.

Padahal, sebelumnya perjalanan bisa memakan waktu antara empat hingga lima jam. Mengingat, jutaan orang bepergian di masa puncak haji. Keberadaan bus juga membantu kebersihan dan kesehatan lingkungan, seperti, mengurangi polusi udara dengan membatasi jumlah kendaraan di jalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement