Jumat 31 Aug 2018 11:32 WIB

Jamaah Haji Ini Meninggal Saat Tiba di Tanah Air

Yang bersangkutan meninggal karena gagal nafas.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Surabaya berjalan menuju pesawat di Bandara Udara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (17/7).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Surabaya berjalan menuju pesawat di Bandara Udara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (17/7).

IHRAM.CO.ID, SURABAYA -- Jamaah haji yang tergabung dalam kloter 11 debarkasi Surabaya Muh. Rafik (75 tahun) menghembuskan nafas terakhirnya di ambulans yang  membawanya dari Bandara Juanda Sidoarjo menuju RS Haji Surabaya, Jumat (31/8) pagi. Wakil Kepala Bidang Kesehatan PPIH Debarkasi Surabaya Zainul menjelaskan, yang bersangkutan meninggal karena gagal nafas.

“Pasien meninggal karena gagal nafas. Turun dari pesawat, pasien lansung dievakuasi dengan ambulans untuk dirujuk ke rumah sakit haji. Belum sempat masuk rumah sakit, diperjalanan beliaunya sudah meninggal dunia,” kata Zainul saat dihubungi, Jumat (31/8).

Zainul menjelaskan, petugas sudah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan yang bersangkutan. Bahkan, begitu turun dari pesawat, Muh. Rafik yang mengalami sesak nafas lansung dievakuasi mobil ambulans untuk segera dirujuk ke RS Haji. Namun, belum sempat masuk Rumah Sakit Haji, Muh. Rafik sudah meninggal dunia.

Berdasarkan data surat kematian dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas 1 Surabaya,  Muh Rafik tidak mengalami masalah kesehatan selama berada di tanah suci. Meskipun yang bersangkutan memiliki riwayat emfisema dan gagal jantung sejak 5 tahun lalu.

"Namun sejak 3 hari menjelang pemulangan, atau tepatnya pada Senin (27/8), kondisinya memburuk. Oleh tim kesehatan, Muh. Rafik sempat dibawa ke sektor dengan terapi nebuleser dan diinfus sehingga keadaannya kembali membaik," kata Zainul.

Zainul menjelaskan, pesawat Saudia Arabia Airline dengan nomer penerbangan SV5410 yang mengangkut jamaah haji kloter 11 take off dari bandara Jeddah pukul 13.02 WAS. Pukul 15.00 WAS, kondisi warga Pangerangan Sumenep ini mulai melemah didalam pesawat sehingga dilakukan tindakan oleh dokter TKHI.

Pukul 18.00 WAS, pasien yang didampingi putranya, Ahmad Ghozali ini mengalami apneu. Oleh tim kesehatan, ia diberikan tindakan seperto oxigen full, infus RL, injex dexa, trip aminophylin, tekanan darah 90/60, nadi 100x/menit. Sehingga, nafas pasien mulai teratur dan dokter TKHI menyarankan untuk memakai O2 sampai tiba di tanah air

Pukul 03.05 WIB, pesawat landing di Bandara Juanda, Sidoarjo dan pasien kembali sesak, sehingga lansung dievakuasi menggunakan ambulans. Sayangnya, pada pukul 03.20 WIB pasien meninggal dunia di ambulans, dalam perjalanannya menuju RS Haji Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement