IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Kementerian Agama mempertimbangkan adanya pengganti Mina Jadid untuk jamaah haji Indonesia dengan penginapan yang relatif lebih dekat jaraknya dengan tempat lempar jumrah di Jamarat. "Bila Mina belum ada perbaikan, maka kami siapkan manajemen rekayasa di Mina, yaitu memindahkan Maktab 1-9 ke hotel-hotel sekitar Jamarat," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali di Makkah, Senin (3/9).
Mina Jadid merupakan sebuah wilayah perluasan Mina. Jarak Mina Jadid-Jamarat lebih jauh jika dibanding Mina-Jamarat sehingga menjadi kendala tersendiri bagi jamaah Indonesia, terutama yang berusia lanjut.
Mina menjadi tempat jamaah Indonesia untuk melakukan wajib haji, yaitu menginap sebentar atau mabit untuk dilanjutkan jumrah. Mina Jadid yang letaknya berhimpitan dengan Muzdalifah itu dibuat sebagai tempat tambahan untuk jamaah mabit lantaran Mina sudah penuh sesak.
Menurut Nizar, pertimbangan memindahkan jamaah dari Mina Jadid masih akan dibahas. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Mina merupakan titik krusial yang mempengaruhi kenyamanan jamaah saat berhaji.
Hingga saat ini, kata dia, tenda di Mina penuh sesak sehingga untuk menampung jamaah Indonesia yang jumlahnya besar harus berada di Mina Jadid yang berjarak sekitar 12 kilometer dari Jamarat pulang-pergi.
Pemerintah berupaya melobi pemerintah Arab Saudi mengenai Mina. "Kami berulang kali telah meminta pemerintah Arab Saudi memperbaiki fasilitas di Mina," katanya.