Rabu 05 Sep 2018 20:03 WIB

Saudi Kagumi Pelayanan Haji Indonesia

Pengelolaan ibadah haji Indonesia dinilai sistematis dan unik.

Kepala Pelayanan Kesehatan Komite Haji Arab Saudi untuk Asia Tenggara Ehsan A Bouges di Jeddah, Rabu (5/8).
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Kepala Pelayanan Kesehatan Komite Haji Arab Saudi untuk Asia Tenggara Ehsan A Bouges di Jeddah, Rabu (5/8).

IHRAM.CO.ID, Oleh: Fitriyan Zamzami dari Jeddah, Arab Saudi

JEDDAH -- Penyelenggara ibadah haji dari Komite Haji Arab Saudi memuji kinerja pengelolaan haji Indonesia. Cara Indonesia mengelola ibadah haji jamaah dari Tanah Air disebut sistematis dan unik dibandingkan negara-negara lain.

“Kalian bekerja sangat baik dalam menangani jamaah haji,” kata Kepala Pelayanan Kesehatan Komite Haji Arab Saudi untuk Asia Tenggara, Ehsan A Bouges di Jeddah, Rabu (5/9).

Menurutnya, kerja pelayanan haji pemerintah Indonesia membuat koordinasi kian mudah dan penanganan pelaksanaan ibadah haji bisa lebih terkendali. Secara khusus, Ehsan kagum dengan pendataan haji Indonesia yang tergolong rapi.

“Kalian punya sistem. Ini hal yang tak dipunyai pengelola haji negara lain,” kata dia.

Ia mencontohkan, saat petugas atau pekerja medis Saudi menangani jamaah dari Indonesia, mereka tinggal mengirim nomor paspor jamaah bersangkutan ke Panitia Penyelenggaraan Ibadan Haji (PPIH) Arab Saudi baik dari Kementerian Agama maupun Kementerian Kesehatan. Berdasarkan nomor paspor itu, pihak Saudi bisa langsung mengetahui data jamaah terkait mulai dari data pribadi hingga riwayat kesehatannya dan mengambil tindakan.

“Saya bertemu dengan banyak misi haji dari negara lain, dan mereka bahkan tak memiliki laporan lengkap soal jamaah,” kata dia.

photo
Jamaah Haji Indonesia Kloter 19 Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) saat tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (5/9).

Ia menilai, petugas-petugas haji Indonesia juga sangat mudah diajak bekerja sama dan sangat suportif dalam membantu pelayanan haji. Tahun depan, Ehsan menjanjikan akan dilakukan peningkatan terkait pelayanan jamaah haji, termasuk dari Indonesia. Mereka saat ini sudah mengajukan proposal soal penambahan ambulans dan klinik kesehatan.

Selain itu, Pelayanan Kesehatan Komite Haji Arab Saudi juga mendorong diperbolehkannya ambulans beroperasi hingga ke dalam terowongan dan lokasi jamarat di Mina. Hal tersebut sehubungan banyaknya jamaah yang jatuh sakit di terowongan menuju dan keluar jamarat akibat kelelahan berjalan kaki.

Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat juga memuji peningkatan pelayanan haji Arab Saudi tahun ini. “Petugas mereka saat ini lebih kooperatif dan ramah. Kami mengapresiasi perubahan ini,” kata Arsyad di Jeddah, kemarin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement