IHRAM.CO.ID, BOYOLALI -- Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) mengatakan tingkat kesadaraan jamaah haji debarkasi Surakarta, Jawa Tengah, dalam menjaga kesehatan diri lebih baik dibanding tahun sebelumnya. "Kami menilai soal jamaah yang sakit dirujuk, dan meninggal dunia di Tanah Suci pada penyelenggaraan tahun ini menunjukkan tingkat kesadaran jamaah lebih baik dibanding tahun sebelumnya," kata Kepala Subbagian Humas PPIH Derbarkasi Surakarta Afief Mundzi, di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Senin (17/9).
Afief Mundzi mengayakan, jamaah dibekali dengan alat pengaman diri (APD) yang dibawa saat pemberangkatan antara lain masker, alat semprot air, salep mengurangi sakit nyeri, oralit untuk mengurangi dehidrasi. Alat APD yang disediakan panitia untuk jamaah, katanya, paling tidak sebagai upaya antisipasi dengan adanya cuaca relatif berbeda dengan di Tanah Air.
Selain itu, jamaah juga dibekali payung yang disediakan oleh panitia. Cuaca di Tanah Suci saat ini, dari informasi yang diterima berkisar antara 45 hingga 47 derajat Celsius.
Namun, kata dia, secara umum tidak terlalu bermasalah. Karena jumlah jamaah yang dirujuk ke rumah sakit di Arab Saudi hingga sekarang lebih kecil, yakni tujuh orang, jika dibanding penyelenggaraan tahun sebelumnya jauh lebih besar.
Bahkan, angka kematian jamaah debarkasi Surakarta hingga kedatangan kloter 68 sekarang ini, turun dratis yakni hanya sebanyak 62 orang. Sedangkan tahun sebelum mencapai sekitar 130-an orang.
Hal tersebut, lanjut dia, karena pengamanan diri yang dilakukan oleh jamaah relatif lebih baik dibanding tahun sebelumnya. "Kepatuhan jamaah sekarang relatif lebih bagus. Jadi penggunaan masker jamaah tahun ini, lebih banyak untuk antisipasi penyakit atau virus," kata dia.
PPIH Debarkasi Surakarta Senin ini, kata dia, memulangkan jamaah haji tiga kloter. Yakni 67 asal Jepara sebanyak 357 orang yang tiba di bandara Adi Soemarmo Boyolali, pada pukul 11.10 WIB, kemudian dianjutkan kloter 68 asal Jepara dan Kota Semarang sebanyak 354 orang yang tiba pukul 13.10 WIB. Sedangkan kloter 69 asal Kota Semarang, sekitar pukul 15.05 WIB.
Menurut dia, kedatangan rombongan haji 68 kurang lima orang. Sedangkan saat pemberangkatan sebanyak 359 orang. Hal ini, karena empat orang pindah atau mutasi ke kloternya, sedangkan satu orang lainnya meninggal dunia di Tanah Suci.
"Seorang jamaah haji yang meninggal dari kloter 68 yakni Sugeng Mufrih Abdullah Farid Dahlan (63) warga Jalan Tlogo Indah No.7 RT 04 RW 06 Pelebon Pedurungan Kota Semarang. Seorang haji ini, diberitakan meninggal di Rumah Sakit Arab Saudi, di Makkah, pada tanggal 2 September 2018," ujarnya.
Menurut dia, jumlah jamaah haji yang sudah dipulangkan hingga kloter 68 sebanyak 24.357 orang dari total 34.112 orang yang diberangkatkan tahun ini. Jumlah jamaah yang meninggal totalnya 62 orang yang terdiri 58 orang di Tanah Suci, tiga orang di Tanah Air, dan satu lainnya di dalam pesawat terbang.