IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai leading sector penyelenggaraan ibadah haji 2018, Kementerian Agama (Kemenag) sampai saat ini belum bisa mengatakan berhasil dalam memberikan layanan terbaik kepada jamaah haji Indonesia. Kemenag masih menunggu hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) tentang Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI).
Rencananya, BPS akan merilis hasil survei itu pada Oktober mendatang. "Jadi kami saat ini tidak bisa mengatakan kami berhasil atau tidak, tinggal tunggulah hasil survei dari BPS itu," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Muhajirin Yanis saat dihubungi Republika.co.id, Senin (17/9).
Menurut dia, Kemenag berharap indeks kepuasan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini naik menjadi 85 persen dari tahun sebelumnya sebesar 84,85 persen. "Hasil survei kepuasaan yang tahun lalu itu kan 84,85 persen, dan sekarang kita berharap tahun ini naik 0,15 poin menjadi 85 persen," ucapnya.
Berdasarkan hasil survei BPS itu, nantinya Kemenag akan bisa mengukur keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji 2018. Selain itu, Kemenag juga akan bisa melakukan evaluasi untuk meningkatkan layanan terhadap jamaah haji 2019.
Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) berpandangan selanjutnya yang harus menjadi prioritas utama Kemenag untuk meningkatkan layanan adalah pembinaan jamaah haji. Dalam hal ini, bimbingan ibadah haji kepada calon jamaah haji.
"Ke depan menteri agama harus berani mengubah total pola bimbingan manasik agar betul-betul jamaah memahami secara benar," kata Komisioner KPHI, Syamsul Maarif kepada Republika.co.id, Senin (17/9).