Kamis 20 Sep 2018 17:33 WIB

Saudi Larang 600 Ribu Warga Palestina Akses Haji dan Umrah

Larangan itu berdampak pada 634 ribu warga Palestina yang tinggal di Yordania.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Jamaah haji Palestina di Masjidil Haram
Foto: ALAA BADARNEH/EPA
Jamaah haji Palestina di Masjidil Haram

IHRAM.CO.ID, AMMAN -- Arab Saudi melarang pemegang paspor sementara Yordania memasuki wilayah Kerajaan. Hal itu otomatis juga menggugurkan upaya ibadah haji dan umrah bagi pemegang paspor sementara Yordania yang kebanyakan warga Palestina.

Dilansir di Middle East Eye pada Rabu (19/9), otoritas perusahaan pariwisata di Palestina dan Yordania telah mengonfirmasi isu tersebut. Beberapa agen perjalanan mendapat informasi pada awal bulan ini, mereka tidak diperkenankan mengajukan permohonan visa bagi siapa saja yang ingin bepergian dengan paspor sementara Yordania. Kendati demikian, belum ada pengumuman resmi yang diterbitkan.

Larangan itu langsung berdampak pada 634 ribu warga Palestina yang tinggal di Yordania dan wilayah pendudukan, Yerusalem Timur. Sebab, mereka tidak lagi memiliki akses membuat dokumen perjalanan untuk pergi ke Tanah Suci.

Paspor sementara Yordania adalah dokumen yang berlaku selama lima tahun. Dokumen yang diterbitkan Departemen Status Sipil dan Paspor itu dikeluarkan untuk orang-orang Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur.

Para pengungsi Palestina dari Jalur Gaza yang tinggal di Yordania, diperkirakan berjumlah sekitar 150 ribu orang. Mereka juga berhak mengajukan permohonan paspor sementara.

Pemegang paspor sementara tidak memiliki nomor identifikasi nasional. Karena itu, mereka tidak berhak atas hak penuh kewarganegaraan Yordania.

Warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur menggunakan paspor hanya sebagai dokumen perjalanan untuk berpindah dari satu negara ke negara lain. Terutama di sebagian besar negara Arab yang tidak mengakui Israel atau dokumen perjalanan yang dikeluarkan Israel.

Kepala Perhimpunan Agen Pariwisata dan Travel Yordania, Kamal Abu Dhiab mengatakan organisasinya mendapat informasi kebijakan itu secara lisan dari Konsulat Saudi di Amman. “Saya dapat mengkonfirmasi, mereka memberitahu kami untuk tidak mengirim paspor sementara Yordania untuk mendapatkan visa. Konsulat Saudi memberi tahu kami baru-baru ini, dan pesan mereka tidak ditulis tetapi verbal,” kata Dhiab.

Pemilik biro pariwisata al-Odeh di Yerusalem Timur, Abu Khaled al-Jimzawi mendapat informasi kebijakan itu pada awal September. “Mereka (Saudi, Red) memberitahu perusahaan-perusahaan pariwisata Palestina dan Yordania, dan Kementerian Awqaf Palestina bahwa mereka akan menolak mengeluarkan visa untuk paspor sementara yang tidak memiliki nomor nasional,” ujar Jimzawi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement