IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Biro perjalanan umrah di Indonesia menginginkan kepastian kebijakan Kerajaan Arab Saudi terkait visa umrah yang berlaku untuk seluruh wilayah Saudi. Sebelumnya, media lokal Arab Saudi menginformasikan hal tersebut, Selasa (18/9).
Ketua Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi mengatakan, tujuan kebijakan tersebut memang untuk meningkatkan minat wisata masyarakat mengeksplorasi Arab Saudi. Tetapi Kementerian Pariwisata Arab Saudi sudah siap atau belum untuk memberikan informasi produk wisata mereka.
"Tentu mereka (Kementerian Pariwisata Arab Saudi) harus bekerja sama dengan travel-travel ada di negaranya supaya bisa diinformasikan ke semua negara," kata Syam kepada Republika.co.id, Jumat (21/9).
Ia menyampaikan, tapi dalam waktu dekat kebijakan yang dibuat Kerajaan Arab Saudi belum bisa dikatakan bisa berpengaruh terhadap biro perjalanan umrah di Indonesia khususnya Sapuhi. Biro perjalanan umrah harus tahu peraturannya secara jelas terlebih dahulu.
Sampai sekarang belum ada sosialisasi kebijakan dan peraturan tersebut. Kebijakan yang dibuat Kerajaan Arab Saudi terkait visa umrah baru sebatas informasi dari media massa. "Kita harapkan sih seperti yang kita bayangkan, bebas ke mana-mana (menggunakan visa umrah), nggak perlu ada check point sana-sini," ujarnya.
Syam menegaskan, kalau kebijakan yang dibuat Kerajaan Arab Saudi sudah pasti, biro perjalanan umrah bisa membuat produk baru. Misalnya, umrah plus jalan-jalan di Arab Saudi. Sapuhi berharap kebijakan yang dibuat Kerajaan Arab Saudi disampaikan secara formal.
Menurutnya, jangan sampai biro perjalanan umrah di Indonesia sudah mempersiapkan produk atau paket umrah baru, tapi kebijakannya belum berjalan. Artinya kebijakan yang dibuat Kerajaan Arab Saudi terkait visa umrah harus pasti dulu.
Baca juga: Visa Umrah Bisa Diluaskan ke Seantero Saudi
Ikuti Whatsapp Channel Republika
