IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Untung Suseno Sutarjo mengatakan jamaah haji sakit di Arab Saudi akan berada di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) dengan koordinasi Konsulat Jenderal RI.
"Itu menjadi perhatian dari Konsul Jenderal. Namun dari Kemenkes RI mengirim enam tenaga medis yaitu tiga dokter tiga perawat akan turut memantau" kata Untung dikutip Media Center Haji di Jakarta, Rabu (26/9).
Adapun masa operasional Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Arab Saudi untuk tahun ini akan total berhenti beroperasi pada Rabu waktu setempat. Kendati begitu, sudah ada dokter yang tetap memantau perkembangan kesehatan jamaah haji Indonesia.
Lebih rinci, pelayananan KKHI Mekkah sudah selesai pada 16 September seiring dengan habisnya jamaah haji di kota tersebut dengan sebagian telah pulang ke Tanah Air sementara lainnya sudah berada di Madinah. Sementara KKHI Madinah beroperasi hingga 26 September.
Dia mengatakan, dokter dari Kemenkes akan terus memantau pasien, melihat kemajuan dari pengobatan dan berkomunikasi dengan dokter yang merawat pasien di RSAS sehingga pengobatan dapat diberikan dengan baik.
"Semua pasien dirawat dengan baik. Mohon doanya agar Allah memberikan kesembuhan kepada jamaah yang masih ada di sini," kata Untung.
Kendati demikian, dia mengatakan,terdapat kendala dalam pelayanan kesehatan untuk jamaah haji "tertinggal" tersebut yaitu soal bahasa. Dalam menangani itu KKHI menyediakan penerjemah yang datang setiap hari ke RSAS.
Penerjemah, kata dia, bertugas untuk menghubungkan komunikasi antara pasien, tenaga medis Indonesia dan tenaga medis Saudi. "Memang ada kesulitan bahasa. Oleh karena itu, dari KKHI menyediakan penerjemah yang datang setiap hari untuk memberikan informasi kepada dokter dan perawat sehingga pasien dapat ditangani dengan baik," katanya.