Ahad 14 Oct 2018 13:09 WIB

Jabar Butuh 1.500 Penerbangan Umrah Tiap Tahun

Pasar layanan umrah di Jabar tergolong tinggi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ani Nursalikah
Suasana bangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Suasana bangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).

IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- Jamaah umrah perdana dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Kabupaten Majalengka langsung menuju Madinah dilepas akhir pekan lalu oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Menurut Ridwan Kamil, pasar layanan umrah di Jabar tergolong tinggi.

Dia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan penerbangan umrah, Jabar memerlukan setidaknya 1.500 penerbangan langsung ke Madinah setiap tahunnya. Berdasarkan catatannya, jamaah umrah di Ciayumajakuning saja ada sekitar 150 ribu. Sedangkan di seluruh Jawa Barat ada sekitar 300 ribu jamaah.

 

"Kalau pakai pesawat ini (jenis Boeing 737), bisa 1.500-an penerbangan per tahun. Pasar yang besar, dan itu baru umrah saja," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, dalam siaran persnya, Ahad (14/10).

Emil berharap, proses perpanjangan landasan sejauh 500 meter akan lebih cepat rampung sehingga, pesawat-pesawat besar seperti tipe Airbus dapat mulai beroperasi. Selain itu, meski BIJB masih berfokus pada penambahan rute-rute domestik, Emil berharap sejarah penerbangan internasional pertama BIJB ini menjadi starting point perintisan penerbangan internasional lain.

Menurut Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait, ia telah memesan 808 unit pesawat dari tiga pabrik terbesar di dunia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 250 unit diantaranya bertipe Airbus seri terbaru.

Nantinya, selain melayani umrah, pesawat baru tersebut akan membuka rute baru melalui anak perusahaan penerbangannya di Thailand dan Malaysia, yakni Thai Lion Air dan Malindo Air. Edward berharap Lion Air mampu melakukan penerbangan langsung ke Timur Tengah setiap hari dengan harga yang lebih terjangkau. Tujuannya dapat terus mendongkrak minat umrah di Jabar bahkan Jateng.

"Harapan saya, kami (Lion Air) menerbangkan penumpang setiap hari ke Timur Tengah. Jangan kasih mahal, karena Lion Air terkenal dengan biayanya yang termurah," kata Edward.

Menurut Dirut PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra, pengajuan slot penerbangan umrah dari Kertajati ini sebenarnya dilakukan tiga kali dalam satu pekan. Hanya saja untuk test market penerbangan diujicoba sepekan sekali. Secara bertahap, penerbangan menuju Kertajati Madinah akan bertambah jika penumpang terus mengalami peningkatan.

"Kita lihat dulu kondisi pasar dimana kita coba seminggu sekali. Lion Air sendiri mengatakan sehari sekali. Tapi kalau saya harapannya malah sehari tiga kali," kata Virda.

Direktur Teknik dan Operasi Angkasa Pura II Joko Muratmodjo mengatakan, saat ini baru satu maskapai yang aktif beroperasi penerbangan domestik, yaitu Citylink. Namun rencananya, pada akhir Oktober 2018, akan ada beberapa tambahan rute penerbangan dari maskapai rekanan di high season ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement