Ahad 09 Dec 2018 14:32 WIB

Madu Yaman Diminati, Hati-Hati Penjual Permainkan Harga

Bila mau membeli apapun di Tanah Suci, sebaiknya harus minta ditemani mutawif.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus Yulianto
Lebah penghasil madu (Ilustrasi).
Foto: Jacky Naegelen/Reuters
Lebah penghasil madu (Ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, Belanja menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan setelah proses ibadah Umrah. Jamaah umrah akan langsung barangkat ke tempat-tempat pusat perbelanjaan untuk membeli sandang pangan, usai melaksanakan prosesi umrah.

Mutawif Ustaz Achmad Fauzi Suhaemi mengatakan, madu Yaman menjadi salahsatu belanjaan yang banyak dipesan jamaah. "Iya madu Yaman banyak yang cari. Sekarang sudah ada empat orang yang minta dicarikan," ujarnya saat berbincang dengan Republika.co.id, akhir pekan.

Mukimin asal Nusa Tenggara Barat ini mengatakan, madu Yaman memang segmentid. Sehingga, yang mencarinya hanya jamaah-jamaah tertentu saja. Namun, kata dia, mereka membeli untuk konsumsi dan pesan keluarga atau kolega di Tanah Air. 

"Biasanya yang beli itu yang ngerti kasiat madu mereka beli untuk diminum sendiri dan teman-temannya yang pesan," katanya.

Achmad yang telah menjadi mukimin sejak tahum 2004 ini mengatakan, harga madu Yaman cukup mahal. Harganya sekitar 300-400 real kalau dirupiahkan sekitar Rp 1,2 juta. 

Harga itu, kata dia, ditawarkan hanya untuk mutawif. Namun, akan berbeda harganya ketika ditawarkan kepada jamaah umrah. "Kalau untuk jamaah mereka bisa menawarkan harga 600- 700 real," kata Ustaz Achmad. 

Untuk itu. dia menyarankan jamaah jika mau beli apapun di Tanah Suci harus minta ditemani mutawif agar bisa mendapat harga murah. Karena, kata dia, meski di Tanah Suci, para pedagang arab suka bermain dengan harga jual. 

Mereka tidak segan menawarkan harga tinggi satu barangnya kepada jamaah. Terutama jamaah yang tidak bisa bahasa setempat. "Kita juga sering bilang jamaah untuk minta bantuan kita untuk belanja apapun," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement