Ahad 09 Dec 2018 14:48 WIB

Ini Sisi Lain Pekerjaan Muthawif Asal Indonesia

Banyak faktor kenapa para jamaah meminta dibelikan sesuatu kepada para muthawif.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus Yulianto
Kepala PPIH Daker Makkah, Nasrullah Jasam (kanan) dan Kepala Muassasah al-Muthawif Asia Tenggara, Jousif A Jaha (Ilustrasi)
Foto: Republika/Nasih Nasrullah
Kepala PPIH Daker Makkah, Nasrullah Jasam (kanan) dan Kepala Muassasah al-Muthawif Asia Tenggara, Jousif A Jaha (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, Nama Muthawif tentu tidak asing lagi bagi setiap umat Islam yang sudah pernah melakukan ibadah umrah atau haji. Muthawif merupakan orang yang dipercaya penyelenggara perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) mendampingi rangkaian ibadah umrah para jamah di Tanah Suci.

Proses rangkai ibadah umrah atau haji sekalipun perlu didampingi seorang muthawif. Ini agar semua rangkai ibadah umrah seseorang di Tanah Suci dapat berjalan lancar dan afdol.

Ustaz Zaini (23 tahun), muthawif asal Bangkalan Madura Jawa Timur mengatakan, selain bertugas mendampingi jamaah haji, ia juga sering diminta badal umrah untuk orang tua, saudara para jamaah yang sudah meninggal.

“Iya itu tugas kita kalau ada jamaah yang meminta badal untuk ayah, ibu atau saudaranya yang sudah meninggal,” kata Ustaz Zaini saat berbincang denga Republika.co.id, melalui sambangun telepon, Ahad (9/12).

Selain diminta badal umrah, sebagai muthawif juga Ustaz Zaini tidak menolak jika jamaah yang didampinginya meminta dibelikan sesuatu barang sekaligus menawarkan suatu sandang atau pangan yang dibawa ke kampung halaman jamah. Katanya, banyak faktor kenapa para jamaah meminta dibelikan sesuatu kepada para muthawif.

“Selain tidak tahu tempat jamaah juga tidak tahu berapa sebenarnya nilai harga jual yang layak suatu barang di tanah suci,” katanya.

Selain Ustaz Zaini, muthawif asal Nusa Tenggara Barat Ustaz Achmad Fauzi Suhemi juga kerap diminta tolong jamaah untuk membeli satu barang. Rata-rata barang yang minta dibelikan pakai, kurma (ajwa dan sukary), dan madu Yaman.

Katanya, alasan jamaah meminta dibeli suatu barang kepadanya adalah supaya bisa mendapatkan harga yang pantas. Karena banyak pendagang di sana menjual barang daganganya dengan harga yang jauh lebih tinggi.

“Biasanya teman-teman muthawif akan menyampaikan agar tidak membeli barang yang tidak sesuai harga. Jadi, jamaah kami himbau untuk berhati-hati dan tidak perlu sungkan minta bantuan,” kata Ustaz Zaini yang telah menjadi mukimin sejak 2004.

Ustaz Hamsudin mukimin asal Madura Jawa Timur ini juga bercerita, selain bertugas mendampingi ibadah umrah jamaah baik yang wajib dan sunah seperti badal umrah juga sering diminta jamaah untuk mencarikan sesuatu barang yang akan dibawa. “Paling tidak diminta adu tawar harga agar dapat harga yang sesuai,” katanya.

Ustaz Hamsudin yang mengaku telah mukimin di Tanah Suci sejak 2010 itu mengatakan, sangat tidak keberatan jika diberikan tugas tambahan oleh jamaah secara pribadi atau rombongan. Karena, kata dia, apa yang diperlukan jamaah merupakan bagian pekerjaannya yang harus dilaksanakan tanpa mengenal lelah. “Kita lillahitaalla saja. Urusan ada timbal balik apa yang kita kerjakan kita juga tidak menolak,” selorohnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement