IHRAM.CO.ID, SUKABUMI -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan gerakan magrib mengaji di Masjid Agung Sukabumi Kamis (13/12) malam. Kegiatan ini untuk menggalakkan kembali kegiatan Magrib Mengaji di tengah masyarakat.
"Hari ini kami menerjemahkan visi misi dari Jabar juara lahir batin," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang sering disapa Emil kepada wartawan setelah acara launching Kamis malam. Di mana visi pertama pemerintah ingin menciptakan manusia yang bertakwa dan pancasila melalui penguatan masjid sebagai pusat peradaban.
Hal ini juga berlaku untuk rumah ibadah lain bagi yang beragama non-mharus gutihslim. Menurut Ridwan Kamil peluncuran gerakan magrib mengadji di Sukabumi karena terkenal dengan kota santri.
Selepas acara launching di Sukabumi, nantinya Gubernur Jabar akan membuat surat edaran untuk 27 daerah Kabupaten/Kota di Jabar. Langkah ini untuk memaksimalkan keberadaan puluhan ribu masjid dalam gerakan magrib mengaji.
Menurut Emil, gerakan ini mencoba mendorong perilaku positif masyarakat terutama anak muda. ‘’ Daripada nomgkrong tidak jelas main HP kelamaan, bergaul dan mengkonsumsi informasi yang menghabiskan waktu,’’ imbuh dia. Targetnya minimal pada saat waktu magrib hingga isya warga datang ke masjid untuk mengaji.
Emil menerangkan, harus da sistem yang dilakkan untuk anak dan remaja maupun orangtua. Harapannya sampai suatu saat nanti muslim di Jabar tidak ada yang buta huruf Alquran.
Sehingga lanjut Emil, gerakan magrib mengaji ini bagian dari persiapan untuk membentengi generasi muda yang akan menjadi pemimpin di masa depan. ‘’ Kalau ada masalah dengan generasi muda nanti, pemimpin jangan sampai di salahkan karena tidak mempersiapkan dinamika yang sudah ada,’’ kata dia.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menerangkan, gerakan ini sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan syiar keagamaan dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT. Sebabnya kalau berkaca pada masa lalu bagaimana keberkahan hadir salah satunya melalui syiar keagamaan yang muncul di tengah masyarakat.
Pada waktu dahulu terang Fahmi, gerakan magrib mengaji sudah menjadi kebiasaan di tengah masyarakat. Warga khususnya umat Islam mulai dari magrib hingga isya berada di masjid melakukan aktivitas mengaji.
Saat sekarang ini ungkap Fahmi, dikhawatirkan telah terjadi perubahan pola perilaku dan sikap di tengah masyarakat. Di mana ada sebagian warga khususnya anak-anak melakukan aktivitas yang lain. Terutama anak-anak saat ini lebih tergantung pada gadget maupun menonton televisi di rumah.
Gerakan yang awalnya digagas Kota Sukabumi ini akan dijadikan program di Jawa Barat. Sehingga nantinya program tersebut akan diterapkan di seluruh wilayah Jawa Barat.
Menurut Fahmi, gerakan magrib mengaji ini sebenarnya sudah dilakukan di Kota Sukabumi. Dari datang yang dihimpun dari sebanyak 615 masjid di Sukabumi sebanyak 160 masjid diantaranya masih menggalakan gerakan magrib mengaji.
Fenomena ini ungkap Fahmi menunjukan ketika terjadi kenakalan remaja maupun pelajar salah satunya karena kedekatan dengan agama yang berkurang. Oleh karena itu pemerintah mencoba menggerakan kembali agar warga kembali menggiatkan gerakan Magrib mengaji.