Sabtu 15 Dec 2018 06:41 WIB

Jamaah Umrah Terus Meningkat, Apa Penyebabnya?

Peningkatan jamaah umrah terjadi karena banyak faktor.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Jamaah umrah
Foto: AP
Jamaah umrah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menyebut ter jadi kenaikan pada jumlah masyarakat yang melaksanakan ibadah umrah. Pada tahun ini, jamaah umrah telah melebihi angka 1 juta orang.

"Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, ada peningkatan. Tahun lalu sekitar 850 ribuan, saat ini sudah di atas 1 juta jamaah un tuk umrah," ujar Kasubdit Pengawasan Umrah Ke menag, Noer Alya Fitra, kepada Republika, belum lama ini.

Dia menilai, peningkatan jamaah umrah terjadi karena banyak faktor. Salah satunya karena ke ingin an masyarakat untuk melaksanakan ibadah umrah semakin banyak. Umat Islam Indonesia beranggapan jika menunggu ibadah haji, antreannya banyak dan lama.

Noer pun memyebut untuk haji reguler rata-rata antreannya mencapai 20 tahun, sementara untuk kalau haji khusus lima tahun. Dengan alasan ini, umrah pun menjadi salah satu solusi dan alternatif ketika mereka ingin melaksanakan ibadah ke Tanah Suci.

Alasan lain meningkatnya jumlah dan minat masyarakat untuk melaksanakan umrah karena kondisi ekonomi. Saat ini kesejahteraan masya rakat dinilai mengalami peningkatan sehingga mendorong umat untuk melakukan ibadah umrah.

Perihal keadaan rupiah yang mengalami pelemahan, ia pun menyebut bukan kendala umat untuk melaksanakan umrah. Ia beranggapan animo masyarakat tetap tinggi. Pihak travel melakukan penawaran dengan menggunakan rupiah sehingga tidak terlalu banyak perbedaannya.

Noer pun mengaku pemerintah dan biro perjalanan umrah sudah memperbaiki layanan bagi jamaah. Noer mengaku sudah banyak yang dilaku kan. Salah satunya dengan mengeluarkan regulasi larangan penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) yang belum berizin memfasilitasi jamaah um rah untuk berangkat.

"Dari pemerintah sendiri kita berusaha untuk lebih memperbaiki regulasiregulasi, utamanya layanan kepada jamaah umrah. Sehingga kita minta jangan lagi ada kasus-kasus penipuan," kata dia.

Kemenag pun memberikan harga referensi, yaitu Rp 20 juta untuk satu perjalanan umrah. Nanti nya jika ditemukan biro perjalanan yang menawarkan harga di bawah itu, akan dilakukan pemanggilan dan pengecekan. Biasanya Kemenag akan menanyakan apa yang membuat travel itu bisa memasang harga yang rendah dan bagaimana bentuk pelayanannya.

Adanya kasus travel umrah bodong dinilai Noer tidak lantas membuat masyarakat menjadi takut untuk berangkat umrah menggunakan jasa travel. Kasus-kasus penipuan membuat masyarakat lebih waspada lagi dalam memilih biro perjalanan. Terlebih, ujar dia, Kemenag telah meluncurkan apli kasi bernama Umrah Cerdas.

Dalam aplikasi ini, ma syarakat bisa mencari segala informasi yang ber hubungan dengan umrah, termasuk traveltravel yang sudah terdaftar dan berizin. Aplikasi ini pun bisa membantu menghindarkan dari travel bodong.

Anggota Dewan Kehormatan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah (Amphuri), Budi Firmansyah, memberi saran lain. Ia menilai de ngan zaman yang sudah modern dan ada keterbu kaan informasi, masyarakat bisa melakukan pengecekan di situs Kemenag.

"Bisa dicek di Kemen terian Agama apakah ada perusahaan itu terdaftar. Atau dicek di beberapa media apakah ada namanya dan kredibilitasnya bisa dilihat," ujar Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement