IHRAM.CO.ID, OTTAWA — Mantan tahanan Teluk Guantanamo, Omar Khadr diketahui tengah mengajukan permohonan paspor Kanada untuk bisa beribadah haji ke Tanah Suci.
Khadr (32) meminta Pengadilan Queen’s Bench di Edmonton mengajukan perubahan pada kondisi jaminannya, yang dikenakan saat dia mengajukan banding atas kejahatan perang oleh Komisi Militer Amerika Serikat (AS).
Dilansir di Asharq al-Awsat pada Sabtu (15/12), dalam surat permohonan yang disampaikan pengacaranya, Khadr ingin berbicara di telepon atau Skype dengan saudara perempuannya, Zaynab Khadr. Dia juga meminta untuk beribadah haji.
“Untuk alasan ini (melakukan ibadah haji), saya ingin mengajukan permohonan paspor Kanada,” tulis Khadr salam surat itu.
Zaynab diselidiki di Kanada lebih dari satu dasawarsa lalu karena dugaan hubungan teroris. Namun, Zaynab tidak pernah dituntut.
Pernyataan tertulis mengatakan dampak dari kondisi jaminan Khadr, terutama dari sisi psikologis.
“Saya merasa seperti penahanan ini tanpa batas dan berpotensi tanpa akhir yang saya derita di Teluk Guantanamo terus berlanjut,” tulisnya.
Khadr berharap ada akhir dari proses jaminannya. Namun, dia tidak mendapati akhir dari proses penahanannya.
Khadr menghabiskan bertahun-tahun dalam tahanan AS di Teluk Guantanamo. Dia tertangkap saat berusia 15 tahun. Khadr dituduh melempar granat yang menewaskan pasukan khusus tentara Christopher Speer di sebuah kompleks militan di Afghanistan pada 2002.
Pada 2010, dia mengaku bersalah dalam sebuah kesepakatan yang dia lakukan dengan Pentagon, sebagai imbalan untuk mengizinkannya menjalani sisa hukuman di penjara di Kanada. Dia dideportasi pada 2012 lalu. n Umi Nur Fadhilah