Jumat 04 Jan 2019 15:51 WIB

Jamaah Umrah Harus Rekam Biometrik Lagi Saat Tiba di Saudi

Ini menimbulkan pertanyaan untuk apa perekaman biometrik yang dilakukan VFS Tasheel.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Andi Nur Aminah
Jamaah umrah yang tiba di Jeddah harus menjalani rekam biometrik lagi.
Foto: dok. Istimewa
Jamaah umrah yang tiba di Jeddah harus menjalani rekam biometrik lagi.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah umrah asal Indonesia mempertanyakan rekam biometrik yang dilakukan di Indonesia oleh VFS Tasheel. Pasalnya rekam biometrik juga tetap dilakukan di setiap bandara kedatangan Saudi. "Ini kenyataannya di badara Jeddah jamaah masih dilakukan biometrik lagi," kata Muhammad Nur kepada Republika.co.id, Jumat (4/1).

Muhamad Nur yang juga merupakan salah satu penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) yang travelnya terdaftar di Kementerian Agama RI ini mempertanyakan rekam biometrik yang dilakukan di Tanah Air oleh VFS Tasheel jika saat tiba di Tanah Suci rekam biometrik dilakukan lagi. "Terus yang kami tanyakan fungsinya VFS Tasheel di Indonesia ini untuk apa," ujarnya.

Baca Juga

Muhamad Nur mempertanyakan komitmem Pemerintah Saudi dan Pemerintah RI bahwa dilakukannya rekam biometrik untuk mempersingkat waktu pemeriksaan di setiap bandara-bandara Saudi. "Katanya buat memperpendek antrean imigrasi yang mengular karena scan biometrik di bandara Jeddah lama," katanya.

Keluhan terhadap rekam ulang biometrik juga disampaikan Sandy Burhan. Sandy yang juga penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) ini mengeluhkan kenapa rekam biometrik harus dilakukan lagi ketika sampai di bandar Saudi. "Kami kemaren ada ratusan jamaah yang direkam biometrik lagi," katanya.

Sandy menuturkan kepada petugas Imigrasi di Saudi yang melakukan rekam biometrik dia telah menyampaikan bahwa jamaah Indonesia telah direkam biometrik oleh VFS Tasheel. Tapi petugas Imigrasi tetap melakukannya.

"Saya, bilang, kami sudah biometrik, untuk apa lagi mesti rekam biometrik. Saya tunjukin kertasnya, mereka bilang, ini tidak ada di kita, dan kita tidak tau itu untuk apa," kata Sandy menirukan petugas Imigrasi Saudi.

Jika biometrik tidak ada kaitannya dengan Imigrasi di Saudi, Sandy meminta pemerintah RI bersikpa tegas. Menurut dia, Indonesia harus segera meminta Pemerintah Saudi menghentikan perekaman biometrik oleh VFS Tasheel.

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement